Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/JPY menguat pada perdagangan akhir pekan. Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan faktor penguatan Euro terdorong akibat pelemahan dollar Amerika Serikat beberapa hari lalu.
Isu perang dagang AS dan China dengan saling memberlakukan tarif impor produk China maupun AS, memberikan sentiment pendorong menguatnya euro.
Selain itu, di kemarin Uni Eropa dan Inggris juga sudah melakukan negosiasi terhadap permasalahan Brexit dan sudah terlihat titik terang dari masalah tersebut.
Sementara, dari sisi Jepang atau yen, Ibrahim menjelaskan Bank of Japan berkemungkinan belum menaikkan suku bunga Jepang. “Melihat ekonomi Jepang terus mengalami perbaikan, Eropa maupun Jepang belum menaikkan suku bunganya,” Kata Ibrahim, Sabtu (22/9).
Menurut analis, penguatan mata uang berbeda dengan pairing lainnya, Ibrahim menambahkan yen merupakan mata uang aset lindung nilai atau safe haven.
Dollar pun juga merupakan aset lindung nilai. Jadi, apabila dollar terkoreksi, maka pasar akan memburu yen. Apalagi, saat ini tren penguatan EUR/JPY masih terlihat.
“Orang kalau melakukan pembelian safe haven kalau tidak di dollar ya di yen. Sehingga orang berlari ke kondisi Eropa yang sedang bagus dan ini merupakan andalan,” ujarnya.
Secara teknikal, Ibrahim melihat harga pasangan EUR/JPY bergerak di Bollinger band maupun moving average di atas 30%. MACD bergerak di level 60% di area negative.
Kemudian indikator stochastic berada di level 60% di area negatif dan RSI 60% di area positif.
Dengan demikian, untuk Senin (23/9), Ibrahim merekomendasikan sell untuk pairing EUR/JPY dan harga akan bergerak dalam kisaran support 131,290 – 130,150 dan resistance 132,900 – 133,850.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News