Reporter: Venny Suryanto | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk jangka pendek, pasangan mata uang EUR/USD diproyeksi akan menguat. Analis menjelaskan hal tersebut didorong dari pelemahan dollar Amerika Serikat belakangan ini serta tarif impor yang diberlakukan AS terhadap produk China.
Analis PT Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi menjelaskan pasangan mata uang EUR/USD masih akan menguat karena euro masih belum memiliki katalis positif yang baru pasca European Cental Bank (ECB) yang mengumumkan bahwa tidak ada perubahan pada kebijakan moneternya.
“Saat ini, isu perang dagang melemahkan dollar AS. Jadi ini bisa menjadi penopang bagi mata uang euronya,” Kata Dini, Selasa (18/9).
Apalagi, euro masih belum memiliki katalis positif yang baru setelah ECB yang mengumumkan bahwa tidak ada perubahan pada kebijakan moneternya.
“Jadi karena memang sentimennya dari pelemahan dollar AS, untuk jangka pendek sih saya masih lihat EUR/USD masih menguat,” katanya.
Secara teknikal, Dini menganalisis harga pasangan EUR/USD di garis moving average convergence divergence (MACD) bergerak side ways di level 0.0006. Stochastic menunjukan pergerakan turun dan hampir oversold di level 24.94. Sementara indikator RSI masih bergerak side ways di level 43.81.
Dini merekomendasikan buy on rally untuk jangka pendek pasangan EUR/USD dengan rentang support di 1.1645 – 1.1610 – 1.1560 dan resistence 1.1740 – 1.1780 – 1.1830.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News