Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan EUR/USD masih berpotensi untuk bullish dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sentimennya masih didorong dari peluang European Bank Central menaikkan suku bunganya pada 2019.
Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwi Assegaf menjelaskan, tren ke depannya pasangan EUR/USD masih akan menguat untuk sepekan. Apalagi, The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga dari 2% menjadi 2.5% untuk ketiga kalinya pada September ini.
“kalau dilihat pola grafik juga sudah menembus resistance yang sebelumnya sulit ditembus itu di 1.1750 dan harga saat ini sudah bergerak di atasnya nah ini menandakan adanya bullish untuk EUR/USD,” kata Alwi, Minggu (23/9).
Secara teknikal, Alwi menjelaskan, posisi harga EUR/USD saat ini sudah bergerak di atas MA 10 dan MA 50, bahkan kedua MA sudah berpotongan. Indikator ini menunjukkan tren bullish untuk jangka pendek maupun menengah bagi pasangan tersebut.
Begitu juga garis moving average convergence divergence (MACD) terbentuk di atas 0 dan di area positif. Ini juga menunjukkan tren menguat.
Sementara RSI berada di posisi 63 dengan sinyal positif yang menunjukkan minat buyer. Kemudian stochastic di level 90 dan 82.
Ini mengindikasikan sinyal overbought dan sedikit terkoreksi namun tidak mengubah tren bullish yang sedang berlangsung. “Keseluruhan indikator masih menunjukkan tren bullish bagi Euro terhadap dollar AS,” katanya.
Untuk itu, Alwi merekomendasi buy on weakness maupun buy on support untuk pasangan EUR/USD. Ia memproyeksi, selanjutnya harga pairing mata uang ini bergerak dalam rentang support 1.1750 – 1.1660 – 1.1600 dan resistance 1.1850 – 1.1940 – 1.2000 untuk hari Senin (24/9).
Hingga akhir tahun, analis optimistis tren bullish pasangan EUR/USD akan mencapai level 1.2100. “Apalagi 2019 kemungkinan ECB akan menaikkan suku bunga . Jadi di saat The Fed sudah menaikkan suku bunga. Ini menjadi penarikan stimulus,” ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News