Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten bakal kecipratan berkah dari perhelatan FIFA World Cup 2022 alias Piala Dunia 2022. Apalagi emiten yang memegang hak siar acara empat tahunan ini, yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Grup Emtek menayangkan acara empat tahunan dari free to air (FTA) melalui SCTV, Indosiar, O Channel, dan Mentari TV, direct to home Nex Parabola, hingga over the top (OTT) melalui Vidio.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai gelaran Piala Dunia 2022 ini akan berdampak signifikan terhadap kinerja anak usaha Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Cheril bilang hal ini juga sudah tercermin dari kinerja SCMA di akhir kuartal ketiga 2022 yang sudah bertumbuh. Adapun SCMA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,95 triliun atau 2,77% secara tahunan.
Baca Juga: Wake Up Call: Antisipasi Bila Window Dressing Terjadi Lagi
Namun sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih SCMA turun 28,06% menjadi Rp 830,77 miliar dari Rp 1,06 triliun.
"SCMA masih prospek karena potensi melonjaknya pendapatan baik dari iklan maupun bisnis melalui Vidio," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Senin (21/11).
Selain itu, Cheril menilai emiten dari sektor konsumer primer dan perhotelan juga akan mendapat angin segar karena ada acara nonton bareng. Namun memang dampaknya tidak terlalu signifikan.
Baca Juga: Kinerja Mendaki, Saham Emiten Milik Konglomerat ini Layak Koleksi
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mencermati permintaan makanan dan minuman akan meningkat. Ini menjadi katalis positif bagi sektor konsumer barang primer.
"Ini merupakan katalis positif untuk sektor consumer noncyclical, sub-sektor processed foods dan supermarket dan convenience stores. Beberapa contoh emiten yang diuntungkan seperti GOOD, MYOR, ICBP, AMRT," ucap dia.
Piala Dunia 2022 ini juga akan memberikan dampak untuk emiten sektor telekomunikasi sebab penggunaan data akan naik. Ini seiringan dengan peralihan masyarakat akan OTT dan video on demand.
Adapun Cheril merekomendasikan beli untuk SMCA dengan target harga di Rp 296 per saham. Investor bisa stop loss di posisi Rp 260 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
