Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai menetapkan skenario kenormalan baru (new normal) mulai 5 Juni 2020. Beberapa daerah pun mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
DKI Jakarta misalnya, masa PSBB di ibukota akan berakhir pada 18 Juni 2020 mendatang. Meski demikian, beberapa mal dan pusat perbelanjaan ibukota sudah diperbolehkan beroperasi mulai besok (15/6).
Baca Juga: IHSG berpotensi terkoreksi di akhir pekan depan, berikut sentimen-sentimennya
Beberapa restoran dan tempat makan bahkan sudah diperbolehkan beroperasi sejak penerapan new normal. Hanya saja, pengunjungnya dibatasi maksimal 50% dari kapasitas.
Menurut Hendriko Gani, Analis Sucor Sekuritas, sejauh ini sentimen besar yang berpengaruh terhadap pasar saham berasal dari perkembangan kasus pasien Covid1-9 dan optimisme pembukaan ekonomi kembali.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengamini, pasar akan menyambut positif pembukaan kembali aktivitas perekonomian pasca PSBB.
Baca Juga: Daya beli masyarakat tertekan corona, simak prospek emiten rokok
Selain pembukaan PSBB, Nafan menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga akan menjadi sentimen penggerak IHSG di bulan ini.
“IHSG juga akan didorong oleh kesepakatan OPEC untuk menstabilkan harga minyak mentah dunia dan membaiknya permintaan di sektor komoditas untuk menggerakkan proses industrialisasi global,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (14/6).
Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia juga berpotensi meningkat dan akan mendorong IHSG untuk menguat. Sebagai gambaran, cadangan devisa Indonesia pada Mei 2020 bertambah US$ 2,62 miliar menjadi US$ 130,5 miliar.
Peningkatan ini meneruskan tren kenaikan April 2020 yang naik US$ 7,18 miliar menjadi US$ 127,88 miliar.
Tidak ketinggalan, IHSG juga akan dipengaruhi oleh rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan menentukan suku bunga acuan atau BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR).
Baca Juga: Indeks BUMN20 melejit 8,43% selama Juni 2020, saham apa saja yang jadi pendorongnya?
Terakhir, kebijakan fiskal dan moneter dari negara-negara di dunia juga akan menyetir gerak IHSG bulan ini.
Sehingga, Nafan memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang minimal 4.710-5.150 dan rentang maksimal di kisaran 4.500-5.300 sepanjang periode Juni hingga Agustus 2020. “Seyogianya masih ada peluang ditutup di zona positif,” pungkas Nafan.
Sementara prediksi Hendriko, jika penambahan kasus positif Covid-19 dapat ditekan kembali, IHSG memiliki potensi menguat ke kisaran 5.500-5.700 di akhir Juni 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News