Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor teknologi Tanah Air masih lesu. Jika dibandingkan dengan kinerja sektor lainnya, sektor teknologi bahkan terkoreksi paling dalam sejak awal tahun 2024.
Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (17/3), IDX Sector Technology terkoreksi sebesar 18,45% secara year to date (YTD).
Di sisi lain, bayang-bayang winter tech juga masih menghantui. Tren penurunan kinerja sektor masih terjadi secara global dan terus berlanjut. Kondisi global itu tampaknya berjalan bersamaan dengan kinerja emiten teknologi di Tanah Air.
Namun, sejumlah emiten teknologi mengaku masih positif dengan prospek kinerja industri tersebut. Meskipun mencetak rugi di kuartal III 2023, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) misalnya, optimistis dengan kinerja dan industri teknologi secara keseluruhan.
Asal tahu saja, BUKA mencatatkan rugi hingga Rp 776 miliar hingga September 2023. Catatan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu dengan laba sebesar Rp 3,53 triliun.
Baca Juga: Peluang Berinvestasi Pada Bisnis Kecerdasasan Buatan (AI)
AVP of Media and Communications BUKA Fairuza Ahmad Iqbal mengatakan, BUKA masih berada pada posisi yang baik dari sisi performa bisnis.
“Fokus kami saat ini ada pada pertumbuhan Perseroan dan entitas anak perusahaan, sehingga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3).
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli juga masih optimistis. Head of Public Relations BELI Yolanda Nainggolan mengatakan, pihaknya akan terus berusaha meningkatkan kinerja di tengah kondisi saat ini dan masa mendatang.
Salah satu upaya untuk memperkuat kinerja BELI adalah menghadirkan integrasi ekosistem antara e-commerce, penjualan tiket daring (Blibli Tiket), dan jaringan supermarket Ranch Market.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Melonjak, Begini Kata OJK
“Kami percaya ekosistem terintegrasi ini memiliki pondasi yang kuat dan relevan agar bisa menghasilkan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, serta memberikan nilai tambah,” kata Yolanda kepada Kontan.co.id, Minggu (17/3).
BELI juga memperkuat pelayanan logistik lewat layanan Fulfillment at Speed (FAS). Selain itu, terdapat pendekatan berbasis artificial intelligence (AI) untuk mengurangi biaya dan waktu dalam proses pemenuhan gudang.
”Akhir 2023 juga kami mencatatkan peningkatan signifikan dalam margin operasional. Peningkatan margin dan efisiensi biaya juga akan menjadi strategi bisnis kami di tahun 2024,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News