Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan pada harga Bitcoin (BTC) masih terus berlangsung. Pada perdagangan Rabu (13/3), Bitcoin bergerak di angka US$ 74.350 hingga pukul 17:05 WIB.
Aset digital ini tercatat mengalami kenaikan tipis setelah mencatat new all-time high alias titik tertinggi baru sepanjang masa di angka US$ 72.800 pada perdagangan Selasa (12/3).
Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto Otoritas Jasa keuangan menilai kenaikan harga Bitcoin disebabkan oleh beberapa sentimen.
Pertama, adanya halving year dari BTC. Menurutnya halving bisa mempengaruhi suplai dan permintaan, di mana saat ini suplai berkurang tetapi permintaan terus meningkat.
Baca Juga: Bitcoin Terus Rekor, Harganya Tembus Hingga US$ 73.350
Kedua, persetujuan produk Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Pasalnya, BTC merupakan aset kripto pertama yang diakui oleh pemerintah Negeri Paman Sam itu.
"Persetujuan penerbitan produk EFT yang ada portofolio aset kripto itu juga yang mempengaruhi sisi permintaan sehingga mempengaruhi pergerakan Bitcoin," kata Hasan saat ditemui Kontan di kompleks parlemen, Rabu (13/3).
Lonjakan pada harga Bitcoin ini juga diharapkan berimbas pada industri kripto dalam negeri. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan investor kripto di Indonesia.
Hasan bilang pertumbuhan investor kripto masih tinggi. Pada Januari 2024, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 18,83 juta. Jumlah itu naik 320.000 dari posisi akhir 2023.
"Kenaikan ini tidak terlepas dari anggapan investor yang melihat aset kripto sebagai alternatif dalam pengelolaan dana dan investasi," ucap dia.
Namun Hasan tetap mengingatkan investor kripto pemula untuk tetap berhati-hati dan memperdalam terkait aspek risiko yang mungkin muncul dalam berinvestasi di aset yang tergolong spekulatif ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News