kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.064   79,88   1,14%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,41   1,52%
  • ISSI 214   1,45   0,68%
  • IDX30 423   6,94   1,67%
  • IDXHIDIV20 509   7,44   1,48%
  • IDX80 120   1,74   1,47%
  • IDXV30 125   0,49   0,40%
  • IDXQ30 141   1,96   1,41%

Sektor Emiten Properti pada Semester II 2023 Diprediksi Terbantu Tahun Politik


Senin, 17 Juli 2023 / 21:44 WIB
Sektor Emiten Properti pada Semester II 2023 Diprediksi Terbantu Tahun Politik
ILUSTRASI. Kinerja sektor emiten properti di semester II 2023 diprediksi bisa terbantu oleh tahun politik


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor emiten properti di semester II 2023 diprediksi bisa terbantu oleh tahun politik. 

Rangkaian Pemilu 2024 sudah dimulai sejak akhir tahun 2023. Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei melihat, tahun politik bisa mempengaruhi daya beli juga memang, sehingga bisa membantu kinerja sektor emiten properti.

“Meskipun mungkin kita belum bisa memperkirakan seberapa signifikan dampaknya nanti,” ujarnya kepada Kontan, Senin (17/7).

Hal tersebut bisa menjadi angin segar bagi emiten properti yang selama semester I 2023 mencatatkan kinerja pendapatan pra-penjualan (marketing sales) yang cukup landai.

Baca Juga: Tahun Politik Bisa Jadi Sentimen Positif untuk Emiten Properti pada Semester II

Misalnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pencapaian marketing sales di semester I 2023 sebesar Rp 1,6 triliun atau 32% dari target tahun 2023 sebesar Rp 5 triliun.

Lalu, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membidik penjualan pemasaran atau marketing sales tahun 2023 sebesar Rp 1,8 triliun. Hingga Juni 2023, emiten properti ini telah mengantongi marketing sales Rp 756 miliar atau 42% dari target yang ditetapkan.

Jono melihat, beberapa emiten properti yang sudah melaporkan marketing sales pada semester I ini memang mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. 

Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah tingginya suku bunga acuan dan sudah tidak ada insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

“Lalu, beberapa developer memang merencanakan untuk launching di semester II nanti,” paparnya.

Menurut Jono, tahun ini mungkin penjualan properti akan lebih lesu dibanding tahun lalu.

 

Oleh karena itu, kinerja emiten properti tahun ini akan lebih ditopang dari segmen pendapatan berulang, yaitu dari penyewaan mall dan hotel.

Sebab, mobilitas masyarakat saat ini sudah cukup tinggi tahun ini.

“Sebagai strategi, agar emiten dapat memperoleh marketing sales semester II yang baik tentu harus menggenjot launching produk barunya jika memungkinkan,” tuturnya.

Jono pun merekomendasikan Buy untuk SMRA dan PWON dengan target harga masing-masing Rp 730 dan Rp 525 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×