Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten bahan makanan olah, PT Sekar Laut Tbk (SKLT) berencana menggelar aksi pemecahan nilai saham alias stock split guna meningkatkan likuiditas transaksi perdagangan saham SKLT.
Direktur Sekar Laut John Canfi Gozal mengatakan, harga saham SKLT naik setiap tahun. Dalam lima tahun terakhir, SKLT sudah melesat 104,35%.
Hingga akhir perdagangan Jumat (29/9), SKLT parkir di level Rp 2.350 per saham. Asal tahu saja, dalam penawaran umum saham perdana di 1993, SKLT memasang harga di Rp 500.
Baca Juga: Sekar Laut (SKLT) Siapkan Belanja Modal Rp 72 Miliar untuk Tiga Tahun ke Depan
"Karena itu kami memandang perlu mengambil tindakan agar saham SKLT lebih terjangkau kepada masyarakat luas," kata John dalam keterbukaan informasi, Minggu (1/10).
SKLT berencana stock split akan dilakukan dengan rasio 1:10 atau 1/10 dari harga sebelumnya. John menuturkan stock split dilakukan agar likuiditas saham SKLT bisa lebih baik.
"Harga saham SKLT berkisar di Rp 2.000–Rp 3.000 per saham. Setelah stock split harga saham SKLT berada di kisaran Rp 200–Rp 300 per saham," ujar John.
Baca Juga: BEI Siapkan Papan Pemantauan Khusus, Saham Apa Saja yang Berpotensi Masuk?
Untuk mengeksekusi aksi korporasi ini Sekar Laut akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 November 2023.
John mengatakan jika disetujui, maka pengumuman stock split dilakukan pada 16 November 2023. Tanggal akhir perdagangan saham nominal lama pada 21 November 2023.
"Perdagangan saham dengan nominal baru di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 22 November 2023. Sedangkan di pasar tunai di 24 November 2023," kata John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News