Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini sejumlah konglomerat Tanah Air cukup gencar membawa perusahaan atau anak perusahaan yang dikendalikannya untuk mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Garibaldi Thohir misalnya. Konglomerat yang akrab dipanggil Boy Thohir ini tengah menggiring PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) ke pasar saham. Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini dijadwalkan akan resmi mencatatkan saham di BEI pada 3 Januari 2022 mendatang.
Adaro Minerals bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batubara metalurgi. ADMR berpeluang memperoleh dana segar sebanyak Rp 604,86 miliar dari proses IPO. Sebanyak 60% dari dana IPO tersebut akan dipakai ADMR untuk pemberian pinjaman kepada anak usahanya, Maruwai Coal, demi mendorong kapasitas infrastruktur pertambangan batubara.
Adapun 40% sisanya akan dipakai ADMR untuk mengembalikan sebagian pokok pinjaman dari Adaro Energy.
Baca Juga: Hingga November, Laba Mandiri Sekuritas Melesat 209% Secara Tahunan
Sementara itu, salah satu orang terkaya di Indonesia, Theodore Permadi Rachmat yang notabene pemilik Triputa Group juga beraksi dengan membawa PT Autopedia Sukses Lestari menggalang dana di BEI lewat IPO. Anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini ditargetkan akan menuntaskan proses IPO-nya pada pertengahan Januari 2022.
Autopedia sendiri bergerak di bidang lelang dan jual-beli kendaraan bekas. Ketika IPO, Autopedia berpeluang meraih dana sebanyak Rp 703,59 miliar.
TP Rachmat juga telah melangsungkan IPO salah satu perusahaan yang berada dalam Triputa Group lainnya, yaitu PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) pada pertengahan Desember 2021. Perusahaan yang bergerak di bisnis komponen otomotif ini meraih dana segar sebesar Rp 350 miliar dari proses IPO. Mayoritas dana tersebut dipakai untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis.
Selain itu, IPO emiten rumah sakit, PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) tak luput dari campur tangan konglomerat. Sosok di balik perusahaan tersebut adalah Hungkang Sutedja yang merupakan anak kedua konglomerat The Ning King, pemilik emiten pengembang properti yaitu PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Baca Juga: Saham-Saham Sektor SDA dan EBT Bisa Kecipratan Dana Tax Amnesty Jilid II
RSGK meraih dana Rp 319,82 miliar dari IPO yang berlangsung pada September 2021. Dana tersebut dipakai untuk pengembangan RS Graha Kedoya, pengembangan sistem teknologi informasi, hingga pinjaman kepada PT Sinar Medika Sejahtera dan Sinar Media Sutera.
Lebih lanjut, ada sosok Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko yang telah membawa PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) IPO pada November 2021 lalu. Hermanto merupakan pemilik dari Tancorp Surya Sukses yang memegang 28,31% saham DEPO.