Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
PT Adaro Indonesia Tbk (ADRO) juga mengalami penurunan ASP batubara secara kuartalan.
Catatan Thomas, harga jual batubara ADRO menurun 6,0% secara kuartalan, dari sebelumnya US$ 148,4 per ton di kuartal kedua menjadi US$ 139,4 per ton di kuartal ketiga.
Akibatnya, laba bersih ADRO turun 15,0% secara kuartalan menjadi US$ 690,7 juta, terbebani oleh lonjakan biaya bahan bakar dan biaya komisi.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,23% ke 7.061 di Sesi I Hari Ini (7/11), Sektor Energi Naik Tinggi
Namun, pendapatan ADRO naik tipis 2,4% menjadi US$ 2,3 miliar pada kuartal ketiga disebabkan volume penjualan batubara di periode ini naik 9% menjadi 16,6 juta ton.
Kenaikan volume penjualan ini mampu mengimbangi penurunan 6,0% pada ASP.
“Hasil kinerja ADRO kuartal ketiga ini sesuai dengan ekspektasi kami, karena kami melihat ini hanya sementara dan berharap kinerja ADRO pada kuartal keempat 2022 akan lebih solid, didukung oleh volume penjualan yang lebih tinggi.
PT United Tractors Tbk (UNTR) juga mengalami penurunan harga jual rata-rata.
Baca Juga: Wake Up Call: Antisipasi Bila Window Dressing Terjadi Lagi
Berdasarkan perhitungan Ciptadana Sekuritas, ASP batubara milik United Tractors turun 27% secara kuartalan menjadi US$ 190 per ton, yang diduga karena porsi volume penjualan batubara metalurgi yang lebih rendah. Harga jual rata-rata emas juga turun 6% menjadi US$ 1.710 per oz.
Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 9% secara kuartalan menjadi Rp 5,5 triliun seiring penurunan pendapatan sebesar 4% secara kuartalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News