Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan aksi buyback dapat meningkatkan rasio keuangan emiten terkait.
Seperti rasio Earning Per Share (EPS), lanjut Nico, dengan berkurangnya jumlah saham yang beredar, tentu saja akan meningkatkan nilai EPS dan menjadikannya lebih menarik bagi investor.
"Kalau emiten beli ketika harga sedang murah atau dalam tren penurunan, ini bisa memberikan keyakinan kepada investor bahwa perusahaan dengan baik secara fundamental," tuturnya.
Baca Juga: 11 Emiten Akan Buyback Saham, Mana yang Menarik?
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menimpali anggaran buyback biasanya akan berasal dari kas perusahaan yang sedang menganggur atau sedang tidak dibutuhkan untuk ekspansi.
Soalnya, ketika suatu emiten melakukan buyback, saham hasil pembelian kembalinya akan tersimpan sebagai saham treasuri. Artinya, uang emiten akan terpendam dalam jangka waktu yang lama, setahun hingga tiga tahun.
"Ketika harga naik, emiten bisa melepas saham treasuri tetapi ini membutuhkan waktu yang lama. Makanya perlu dana yang menganggur dengan jangka waktu yang lama," jelas Martha.
Sebenarnya, Martha menilai aksi pembelian kembali saham ini merupakan sentimen yang positif. Namun hasil akhirnya akan kembali kepada berapa banyak dana yang disiapkan oleh emiten.
Dia menilai dana buyback GOTO dan HRUM tidak terlalu besar dibandingkan dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali. Sementara, rencana buyback TOBA cukup menarik karena menyiapkan ada yang besar.
Baca Juga: Terdorong Sentimen Buyback, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik
"Pada akhirnya ukuran dana akan menjadi penting. Kalau dananya kecil, tidak akan ada keleluasaan mengambil atau bahkan mendongkrak harga pasar," tuturnya.
Lebih lanjut, beberapa emiten yang tengah menggelar buyback, saham pilihan Nico jatuh pada TOBA, GOTO dan AGRO. Dia juga menilai HRUM menarik untuk dicermati dengan target harga Rp 1.650 per saham.
Sementara Miftha menilai secara secara momentum dan kinerjanya, TOBA masih cukup menarik. Dia merekomendasi trading buy TOBA dengan target di Rp 530 dan trading buy HRUM di Rp 1.220.
Selanjutnya: PGE Jalin Kolaborasi Strategis dengan Universitas Pertamina & University of Auckland
Menarik Dibaca: 4 Tanda Harus Ganti Skincare, Salah Satunya Jenis Kulit Berubah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News