kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sejahteraraya (SRAJ) berniat rights issue 60% dari modal disetor


Selasa, 29 Desember 2020 / 16:03 WIB
Sejahteraraya (SRAJ) berniat rights issue 60% dari modal disetor
ILUSTRASI. Pemilik rumah sakit Mayapada Hospital ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 18 miliar saham


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) berniat menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atawa rights issue. Pemilik rumah sakit Mayapada Hospital ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 18 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Jumlah saham baru yang diterbitkan ini jauh lebih besar ketimbang modal ditempatkan dan disetor penuh SRAJ yang mencapai 12 miliar saham. Artinya, penerbitan saham baru ini mencapai 60% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.

SRAJ akan menggunakan dana hasil rights issue sepenuhnya untuk modal kerja. Untuk memuluskan aksi korporasi ini, Sejahteraraya akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Februari 2021.

"Perusahaan bermaksud untuk melaksanakan dan menyelesaikan penambahan modal dengan memberikan HMETD dalam jangka waktu yang wajar dilakukan, namun tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penerimaan persetujuan RUPSLB sehubungan dengan penambahan modal dengan memberikan HMETD," ungkap Sejahteraraya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/12).

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) masih merugi meski pendapatan naik hingga kuarta III

Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Sejahteraraya mencatat pendapatan Rp 811,75 miliar. Pendapatan ini meningkat 5,47% secara tahunan dari sebelumnya Rp 769,63 miliar.

Meski pendapatan naik, kerugian bersih SRAJ justru membengkak lebih dari 22 kali lipat menjadi Rp 54,39 miliar dari sebelumnya hanya Rp 2,41 miliar. Lonjakan kerugian ini terutama disebabkan kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 36,77% menjadi Rp 287,92 miliar serta beban bunga yang melonjak 292% menjadi Rp 42,31 miliar.

Kemarin, harga saham SRAJ melonjak ke level tertinggi sejak 22 Februari 2020. Harga saham SRAJ melesat sejak awal Desember ini.  

Dalam sebulan terakhir, harga saham SRAJ melesat 56,83%. Hari ini, harga saham SRAJ ditutup turun 3,54% ke Rp 218 per saham. 

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Siap Bangun Dua RS Baru Senilai Rp 800 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×