Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sepanjang hari ini kenaikan yang didulang harga gas alam terhitung signifikan. Prediksi cuaca yang masih akan di bawah rata-rata jadi pemicu utamanya.
Mengutip Bloomberg, Senin (16/1) pukul 17.56 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange melambung 1,37% di level US$ 3,46 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
Perkiraan cuaca Commodity Weather Group menunjukkan rata-rata suhu udara di mayoritas wilayah Barat AS akan di bawah rata-rata hingga 27 Januari 2017 mendatang. Hal ini diduga bisa memicu naiknya permintaan yang akan menjadi faktor yang mengempiskan stok gas alam.
Dilaporkan Energy Information Administration (EIA) stok mingguan gas alam berada 0,1% di bawah rata-rata lima tahunan. Saat ini total stok gas alam AS menyentuh level 3,16 triliun kaki kubik. Memang pada pekan lalu, stok gas alam AS mingguan turun 151 miliar kaki kubik atau jauh di bawah dugaan pasar yang hanya 143 miliar kaki kubik.
“Ada isu jelas penurunan produksi gas alam yang bisa membuat pasokan dan permintaan lebih ketat daripada yang terjadi tahun lalu. Selama stok berada di level saat ini maka harga akan terus tertopang naik,” tutur Tom Saal, Senior Vice President Energy Trading FCStone Latin seperti dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News