Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) sepanjang semester I-2021 masih tertekan. CARS membukukan pendapatan bersih Rp 2,18 triliun atau menurun 3% dari realisasi pendapatan di semester I-2020 sebesar Rp 2,24 triliun.
Pendapatan CARS yang tercatat hanya melambat 3% ditopang oleh segmen otomotif yang berhasil tumbuh 19%. Tercatat, pendapatan segmen otomotif mencapai Rp 2,02 triliun dari sebelumnya hanya Rp 1,7 triliun.
Kenaikan pendapatan seiring keberhasilan CARS memanfaatkan kebijakan Pemerintah yang memberi relaksasi potongan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru. Penjualan mobil baru mencapai 7.405 unit atau 14% lebih besar dari pencapaian Juni 2020.
“Kebijakan relaksasi potongan harga PPnBM memberikan imbas positif terhadap kinerja segmen ini dengan peningkatan kontribusi penjualan mobil baru pada model-model favorit terutama di kelas SUV dan MPV”, ungkap Direktur Utama Bintraco, Sebastianus Harno Budi, dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia, Selasa (17/8).
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) akan kembangkan proyek PLTS terapung di Batam
Kendati demikian tantangan besar masih dihadapi segmen pembiayaan dan purnajual dimana peningkatan risiko kredit di tengah masa pandemi telah menyebabkan penyaluran pembiayaan yang lebih rendah di segmen pembiayaan. Tercatat, segmen pembiayaan konsumen menyumbang pendapatan Rp 76,75 miliar, menurun drastis dari pendapatan segmen pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp 307.05 miliar.
Pada segmen purnajual untuk distributor suku cadang menghadapi kendala dimana ada pengetatan syarat pengadaan dari suplier sementara dari sisi retalier mengalami pelambatan permintaan yang signifikan. Pendapatan dari segmen purnajual juga cukup tertekan, dimana pendapatan di segmen ini hanya Rp 81,63 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 241,31 miliar.
Kondisi ini membuat CARS berfokus pada kegiatan collection, terutama di segmen pembiayaan. Sementara di segmen purnajual untuk bengkel modern CARfix memperkuat program servis berkala yang memberikan kontribusi positif sejak diluncurkan di akhir tahun 2020. Adapun portofolio piutang pembiayaan hingga Juni 2021 tercatat 34.541 unit atau lebih rendah 40% dari posisi tahun sebelumnya.
Dari pencatatan laba kotor, segmen otomotif memberikan kontribusi pertumbuhan 17% senilai Rp 278 miliar akibat dari peningkatan kontribusi penjualan unit mobil baru dengan tingkat profit lebih baik. Sementara di tengah peningkatan risiko kredit dengan rendahnya pembiayaan baru dan keterbatasan pendanaan membuat segmen pembiayaan membukukan kerugian kotor sebesar Rp 63 miliar.
Baca Juga: Menilik upaya HK Metals Utama (HKMU) kejar pendapatan Rp 600 miliar pada tahun ini
Adapun segmen purnajual mencatatkan laba kotor senilai Rp12 miliar sehingga secara konsolidasi laba kotor tercatat senilai Rp226 miliar atau 19% lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Alhasil, kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan sebesar Rp105 miliar, naik dari kerugian di semester I-2020 sebesar Rp 90,65 miliar.
Sebastianus menambahkan, CASR akan berfokus pada pengelolaan arus kas guna memastikan kinerja terbaik, utamanya di segmen otomotif yang menikmati program relaksasi potongan harga PPnBM. Di saat yang sama, CARS mencoba memperkuat segmen pembiayaan dan purnajual termasuk secara aktif berkomunikasi dengan pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, regulator, hingga penjajakan mitra strategis.
Selanjutnya: Sillo Maritime Perdana (SHIP) tebar dividen Rp 95.19 miliar, simak jadwalnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News