Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) merilis laporan keuangan periode 2024. Ini merupakan laporan kinerja keuangan ADRO setelah melepas sebagian besar kepemilikannya pada PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), anak usaha yang bergerak di bisnis batubara termal.
ADRO meraup pendapatan usaha sebesar US$ 2,07 miliar sepanjang tahun lalu. Menurun 2,81% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan pendapatan usaha yang direpresentasikan sebesar US$ 2,13 miliar pada 2023.
Pendapatan usaha ADRO pada tahun lalu masih dominan berasal dari penjualan batubara. ADRO menjual batubara kepada pihak ketiga senilai US$ 699,65 juta atau tumbuh 16,63% (yoy). Penjualan batubara pihak ketiga ini terdiri dari penjualan batubara ekspor US$ 333,12 juta dan domestik US$ 366,53 juta.
Baca Juga: Alamtri Resources Indonesia Donasi 10.000 Paket Seragam Sekolah
Sedangkan penjualan batubara kepada pihak berelasi mengalami penurunan 6,57% (yoy) menjadi US$ 452,28 juta. Sejalan dengan penurunan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan ADRO menyusut 4,76% (yoy) menjadi US$ 1,20 miliar.
Membuat perolehan laba bruto ADRO naik tipis 0,72% (yoy) dari US$ 867,68 juta menjadi US$ 873,99 juta pada 2024. Namun pada periode yang sama, beban usaha dan beban lain-lain ADRO masing-masing naik 49,40% (yoy) jadi US$ 140,35 juta dan melonjak 152,72% (yoy) jadi US$ 22,24 juta.
Hasil itu memangkas perolehan laba usaha ADRO sebanyak 6,99% (yoy) dari US$ 764,93 juta menjadi US$ 711,40 juta pada 2024. ADRO kemudian membukukan laba dari operasi yang berlanjut senilai US$ 637,48 juta pada 2024, menurun 2,42% dari capaian US$ 653,30 juta pada 2023.
Sedangkan untuk laba dari operasi yang dihentikan, ADRO meraup US$ 918,64 juta pada 2024. Merosot 23,54% (yoy) dari capaian tahun 2023 yang kala itu sebesar US$ 1,20 miliar.
Baca Juga: Strategi Alamtri (ADRO) Tambah Saham di Adaro Minerals (ADMR) Saat Harga Terkoreksi
Dus, laba tahun berjalan ADRO menyusut 16,21% (yoy) dari US$ 1,85 miliar menjadi US$ 1,55 miliar pada 2024. Secara bottom line, ADRO meraih laba bersih sebesar US$ 1,38 miliar pada 2024.
Keuntungan ADRO itu mencerminkan penurunan 15,85% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2023, yang kala itu sebesar US$ 1,64 miliar.