Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan akhir pekan ini. Pasalnya secara teknikal indikator indeks menunjukkan sinyal positif.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG kembali break out resistance level dengan pergerakan stochastic yang masuk pada area jenuh beli. Adapun indikator RSI terlihat sedikit tertekan pada oscillator overbought sehingga rawan terkoreksi.
Meskipun demikian bila menggunakan golden ratio dari retracement fibonacci IHSG masih memiliki target terdekat pada level 5.055 tepat pada 161.8% golden ratio. "Sehingga kita perkirakan IHSG masih akan mencoba menguat terbatas di kisaran 4.980-5.055." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (30/6).
Hari ini, IHSG kembali optimis dan mampu tutup di tas level psikologis dengan ditutup naik 36.54 poin atau 0.73% di level 5.016,65 dengan volume yang cukup tinggi. Investor asing melanjutkan aksi beli dan kembali mencapai rekor tertinggi tahun ini dengan net buy Rp 1.74 triliun. Sehingga total capital in flow pada Juni Rp 9.6 triliun, tertinggi 15 bulan terakhir.
Lanjar bilang, investor asing terlihat sangat optimis menyambut langkah kebijakan pemerintah guna menumbuhkan kembali pertumbuhan sektor keuangan dan property.
Sementara Bursa Asia ditutup kembali melanjutkan penguatan. Penguatan dipimpin oleh bursa saham di Singapura setelah UBS AG menaikkan rating pada saham menjadi netral dan beberapa saham di Asia terup grade dalam rekomendasi disejumlah institusi indepedent. Penurunan stok minyak di AS mampu memberikan dorongan optimis pada nilai tukar mata uang Asia.
Bursa Eropa sedikit berubah di akhir pekan dengan harga minyak dan obligasi pemerintah yang terkoreksi akibat kehati-hatian pada pasar keuangan di UK masih belum mereda mengkhawatirkan kekacauan politik setelah pemungutan suara minggu lalu. Upaya bank sentral untuk menahan damapak dari keputusan Brexit membantu ekuitas global masih teruji.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya akan mempengaruhi pasar data aktivitas sektor manufaktur di China, jepang, Eropa dan AS. Penjualan mobil dan indeks kepercayaan konsumen di Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News