kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

SEC Kemungkinan Masih Tunda Perdagangan Bitcoin ETF pada Awal September


Rabu, 30 Agustus 2023 / 17:56 WIB
SEC Kemungkinan Masih Tunda Perdagangan Bitcoin ETF pada Awal September
ILUSTRASI. Logo Bitcoin. REUTERS/Anton Vaganov


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) nampaknya masih akan menunda terkait izin perdagangan Bitcoin Exchange Traded Fund (ETF) spot. SEC akan menghadapi tenggat waktu pertamanya untuk memutuskan 7 pengajuan aplikasi ETF Bitcoin spot pada awal bulan September mendatang.

Chief Executive Officer  Triv, Gabriel Rey melihat, SEC kemungkinan akan kembali menunda terkait izin perdagangan ETF Bitcoin spot. SEC akan memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk mengulur waktu hingga tenggat waktu keputusan di kuartal pertama 2024.

Kalahnya SEC terhadap Grayscale Investment pada Selasa (29/8) bukan berarti Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tersebut langsung menyetujui Bitcoin Spot ETF. Perintah Pengadilan Amerika Serikat Distrik Kolombia hanya meminta SEC untuk me-review ulang tentang permintaan Grayscale.

Menurut Gabriel, terdapat 4 kemungkinan yang bisa terjadi ke depannya. Pertama, SEC bisa menolak lagi dengan memberikan alasan berbeda. Kedua, SEC bakal mengulur lagi keputusan Grayscale Bitcoin ETF maksimal hingga kuartal I 2024 untuk memberikan jawaban pasti.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak 7% Usai SEC Kalah di Pengadilan

Ketiga, SEC akan mengajukan banding terhadap keputusan yang cenderung memihak Grayscale Investment, sehingga bakal memakan waktu cukup lama lagi. Keempat, SEC bisa saja menyetujui ETF Spot Bitcoin dengan waktu keputusan paling lama di kuartal pertama tahun depan.

Gabriel menilai, saat ini masih sangat tidak mungkin bisa disetujui perdagangan Bitcoin ETF di tahun 2023, apabila melihat sikap SEC terhadap bitcoin ETF. SEC bakal memanfaatkan dengan maksimal waktu yang masih tersisa hingga kuartal I 2024.

“Pasti diulur karena SEC memiliki waktu sampai awal tahun depan. Sebenarnya SEC memang belum siap secara regulasi, sehingga khawatir bakal terjadi masalah. Kemungkinan lainnya juga karena kebanyakan pimpinan SEC merupakan generasi yang sudah tua,” jelas Gabriel kepada Kontan.co.id, Rabu (30/8).

Gabriel memandang, kehadiran produk ETF dalam Bitcoin memang sangat berpotensi mendorong permintaan dan sentimen positif ke pasar kripto. Dengan dibukanya pintu Bitcoin ETF maka akan membuat aliran dana baru masuk ke dunia kripto, seperti dari uang pensiunan, asuransi, dan sebagainya.

Pasar pun telah bereaksi ketika Pengadilan AS meminta SEC untuk meninjau ulang penolakan terhadap layanan Bitcoin ETF yang diajukan Grayscale Investment pada Selasa (29/8). Harga Bitcoin (BTC) telah melonjak hampir 7% setelah keputusan tersebut dan sempat menyentuh level US$28,089 di tengah pergerakan datar BTC selama bulan Agustus.

Ether (ETH) sebagai mata uang kripto terbesar kedua dalam hal kapitalisasi pasar, juga terpantau naik. ETH naik sekitar 5%, dimana harga juga sempat mencapai puncak dua minggu di US$1,742.64.

Secara sederhana, kata Gabriel, investor yang ingin membeli BTC namun tidak ingin ribet penyimpanan untuk mesti buka akun di exchange, maka cukup membeli bitcoin ETF. Kemudian sisanya akan diurus oleh penerbit ETF, seperti kustodian penyimpanan, Bitcoin fisik, dan lain-lain.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mencermati bahwa hilangnya minat kripto baru-baru ini secara umum karena kelambanan Komisi Sekuritas dan Bursa AS dalam menyetujui produk yang sangat dinantikan pasar.

Baca Juga: Kemenkeu Kantongi Rp 885,8 Miliar dari Pajak Pinjol dan Kripto

Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi tahunan sebesar US$31,000 per koin pada Juli lalu setelah BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mengajukan Bitcoin ETF ke SEC. Langkah BlackRock lalu diikuti oleh beberapa perusahaan manajer aset dunia lainnya seperti Valkyrie dan Hasdex.

Panji mengatakan, informasi terkait Bitcoin ETF akan menjadi sentimen penggerak harga kripto pekan ini. Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menjadwalkan akan memberikan pembaruan pada beberapa pengajuan ETF Bitcoin pada pekan pertama bulan September 2023.

“Pada minggu pertama September ini merupakan jatuh tempo pertama terkait keputusan bagi sejumlah Bitcoin ETF. Kemungkinan besar SEC akan menunda keputusan tersebut hingga second deadline di bulan Oktober 2023,” ujar Panji dalam siaran pers, Selasa (30/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×