kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sebanyak 13 emiten bakal bagi-bagi dividen, berikut prospeknya menurut analis


Jumat, 21 Agustus 2020 / 20:30 WIB
Sebanyak 13 emiten bakal bagi-bagi dividen, berikut prospeknya menurut analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen tahun buku 2019 masih berlanjut. Mengutip data RTI per Jumat (21/8), ada 13 emiten yang akan mencapai cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan depan.

Sebanyak 13 emiten tersebut adalah PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) dengan dividen sebesar Rp 358 per saham, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Rp 7, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) Rp 50 per saham.

Baca Juga: Sektor perbankan masih memimpin market cap di bursa saham Indonesia, ini kata analis

Lalu PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) Rp 5,75, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Rp 8, dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Rp 132,6 per saham.

Ada juga dividen dari PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) sebesar Rp 90 per saham, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) Rp 50, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) Rp 25, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) Rp 50, PT Multi Indocitra Tbk (MICE) Rp 5, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) Rp 30, dan PT Budi Starch and Sweetener Tbk (BUDI) Rp 6 per saham.

Berdasarkan harga saham per perdagangan Rabu (19/8),  yield dividen yang paling rendah dari 13 perusahaan tersebut adalah sebesar 0,58% dan tertinggi 11,35%. Tiga yield dividen paling tinggi ditawarkan oleh MBAP sebesar 11,35%, RALS 6,92%, dan BUDI 5,24%.

Meskipun menawarkan yield yang tinggi, Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo justru tidak tertarik dengan saham MBAP dan RALS. Pasalnya, prospek bisnis RALS yang bergerak di sektor retail masih penuh dengan tantangan terutama pada tahun 2020 ini.

Baca Juga: Metropolitan Kentjana (MKPI) bakal tebar dividen Rp 150 miliar

Sementara MBAP yang bergerak di pertambangan batubara dinilai memiliki prospek yang kurang bagus untuk jangka panjang.  "Saya pikir, dalam jangka panjang konsumsi batubara akan semakin berkurang karena industri cenderung beralih ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Wisnu saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/8).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×