Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Booming perusahaan teknologi akhir-akhir ini membuat kapitalisasi pasar saham emiten sektor teknologi di bursa internasional melesat. Apple misalnya, yang baru-baru ini mencatat nilai kapitalisasi pasar US$ 2,02 triliun, terbesar di bursa AS. Namun, di Indonesia, emiten dengan kapitalisasi pasar besar justru berasal dari sektor perbankan, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Saat ini, BBCA memiliki kapitalisasi pasar total Rp 773 triliun, terbesar di Indonesia sekaligus di sektor perbankan.
Baca Juga: Tiga emiten consumer goods ini masuk dalam 10 besar bigcaps, simak rekomendasinya
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, di Indonesia perbankan masih jadi sektor pemimpin pasar. Menurutnya, pergeseran dominasi market cap per sektor di pasar modal juga dipengaruhi oleh siklus bisnis.
“Jadi, bisa saja ketika saat ini ada sektor yang masih kurang bergairah kemudian saat bergerak naik dan sangat diminati pasar, bobotnya menjadi membesar terhadap IHSG,” kata dia Jumat (21/8).
Menurutnya, saat ini emiten perbankan memang cukup mendominasi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini, namun tidak menutup kemungkinan suatu saat akan berkurang dan digantikan dengan sektor lainnya.
Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Okie Ardiastama menilai, pelaku pasar meyakini bahwa pada semester kedua ini akan ada perbaikan ekonomi dimana bank akan menjadi leading sector.
Sehingga, wajar jika kenaikan pada IHSG dan kapitalisasi pasar saat ini ikut dipimpin oleh saham bank dimana masyarakat pun cukup yakin dengan perbankan.
Selain saham perbankan, perusahaan barang konsumsi juga mendominasi jajaran top 10 saham dengan kapitalisasi pasar terjumbo di Tanah Air.
Tiga emiten tersebut adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan market cap senilai Rp 313 triliun, PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) di urutan ke tujuh dengan market cap Rp 204 triliun, serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan market cap Rp 118 triliun.
Baca Juga: Tiga saham bank ini masuk top 10 market cap terbesar, simak prospeknya menurut analis
David Sutyanto Head of Research Ekuator Swarna Sekurita mengatakan, Indonesia merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya ditopang oleh sektor konsumsi.
“Jadi, sangat wajar kalau perusahaan yang besar di sini adalah perusahaan consumer,” ujar David, Jumat (21/8).
David mengatakan, kapitalisasi pasar sangat dinamis dan bisa berubah, tidak mutlak ditentukan oleh sektor tertentu dalam waktu yang lama. Sebab, kapitalisasi pasar ditentukan dari harga dan saat ini harga sedang turun.
“Dahulu kan yang top itu TLKM dan ASII, terus sekarang adalah bank. Nanti bisa berubah lagi,” sambung David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News