Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen tahun buku 2019 masih berlanjut. Mengutip data RTI per Jumat (21/8), ada 13 emiten yang akan mencapai cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan depan.
Sebanyak 13 emiten tersebut adalah PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) dengan dividen sebesar Rp 358 per saham, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Rp 7, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) Rp 50 per saham.
Baca Juga: Sektor perbankan masih memimpin market cap di bursa saham Indonesia, ini kata analis
Lalu PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) Rp 5,75, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Rp 8, dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Rp 132,6 per saham.
Ada juga dividen dari PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) sebesar Rp 90 per saham, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) Rp 50, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) Rp 25, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) Rp 50, PT Multi Indocitra Tbk (MICE) Rp 5, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) Rp 30, dan PT Budi Starch and Sweetener Tbk (BUDI) Rp 6 per saham.
Berdasarkan harga saham per perdagangan Rabu (19/8), yield dividen yang paling rendah dari 13 perusahaan tersebut adalah sebesar 0,58% dan tertinggi 11,35%. Tiga yield dividen paling tinggi ditawarkan oleh MBAP sebesar 11,35%, RALS 6,92%, dan BUDI 5,24%.
Meskipun menawarkan yield yang tinggi, Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo justru tidak tertarik dengan saham MBAP dan RALS. Pasalnya, prospek bisnis RALS yang bergerak di sektor retail masih penuh dengan tantangan terutama pada tahun 2020 ini.
Baca Juga: Metropolitan Kentjana (MKPI) bakal tebar dividen Rp 150 miliar
Sementara MBAP yang bergerak di pertambangan batubara dinilai memiliki prospek yang kurang bagus untuk jangka panjang. "Saya pikir, dalam jangka panjang konsumsi batubara akan semakin berkurang karena industri cenderung beralih ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Wisnu saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/8).
Wisnu lebih tertarik pada saham TBLA dan BUDI yang masing-masingnya menawarkan yield dividen sebesar 2,73% dan 5,24%. Alasannya, produk kedua perusahaan tersebut berhubungan dengan kebutuhan masyarakat, seperti minyak sawit mentah, minyak goreng, gula, dan sabun.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani juga menilai, secara yield dividen dan pergerakan teknikal, saham yang menarik adalah MBAP, RALS, TBLA, dan BUDI. "Karena keempat saham tersebut berada pada fase uptrend dan memiliki dividen yield yang cukup besar," kata Hendriko
Baca Juga: Perkuat cadangan kas, Sido Muncul (SIDO) pangkas capex tahun ini
Akan tetapi, ia melihat potensi koreksi pada MBAP dan TBLA dalam waktu dekat, sebelum berlanjut dalam fase uptrend.
Hendriko memprediksi, resistance terdekat MBAP berada pada level Rp 3.000-Rp 3.100 per saham, RALS Rp 680-Rp 700, TBLA Rp 850-875, dan BUDI Rp 106-Rp 112 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News