kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Schroder goes digital, incar investor milenial


Rabu, 18 Oktober 2017 / 16:39 WIB
Schroder goes digital, incar investor milenial


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Shcroder Investment Management mulai mengembangkan penawaran reksadana secara online dan kampanye digital. Perusahaan manajer investasi ini mengincar investor dari generasi milenial.

Direktur Utama Schroder Indonesia Michael Tjandra Tjoajadi mengatakan, generasi milenial merupakan calon investor besar di masa depan.

Menurutnya, berdasarkan acuan dunia, milenial adalah kelahiran tahun 1992, dengan begitu saat ini umur generasi tersebut dikisaran 25 tahun. "Artinya dalam 10-15 tahun lagi mereka bisa jadi big investor. Sekarang ini mereka harus dididik," kata Michael kepada KONTAN.

Michael menyebut, melalui pengembangan informasi dan pendekatan melalui digital media bakal membantu edukasi masyarakat muda hingga ke pelosok. Apalagi kerja sama dengan Bareka sebagai platform digital reksadana online bakal memperlancar usaha Schroder menjaring anak muda.

Serupa, Presiden Direktur Bareksa Karaniya Dharmasaputra menyatakan, pasar milenial sangat besar. "Sekarang jumlah anak milenial adalah 80 juta, kalau 1% nya saja sudah 8 juta nasabah," kata Karaniya.

Menurutnya, target tersebut tidak mustahil bila edukasi pasar dilakukan dengan gencar melalui platform digital. Schroder baru saja melakukan tandatangan kerjasama dengan Bareka untuk memasarkan tujuh produk reksadana. Ketujuh produk tersebut berupa tipe reksadana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran.

Michael menjelaskan, Schroder sengaja tidak memilih tipe saham karena tidak ingin membuat calon nasabahnya kaget dan shock. "Kita tidak ingin menawarkan risiko tertinggi karena nanti mereka shock kita harus menawarkan pengalaman step by step," jelas Michael.

Michael mengatakan tidak memiliki target untuk pertumbuhan investor melalui Bareksa. Pasalnya, Shcroder masih fokus pada edukasi masyarakat melalui platform digital. "Yang kami lihat adalah bagaimana mengedukasi publik dengan channel yang banyak, belakangan baru size-nya," jelas Michael.

Menurutnya, proses edukasi selama 2-3 tahun menjadi waktu yang cukup sebelum mulai melihat berapa pertumbuhan jumlah investornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×