Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Yudho Winarto
Sedangkan, yang sisanya (20%) dijual ke pihak ketiga di dalam negeri dan ekspor. Hartono menjabarkan Indonesia merupakan produsen utama dunia pengekspor CPO. Merujuk data GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Hartono menyebutkan ekspor minyak sawit Indonesia pada Januari 2021 mengalami penurunan.
Baca Juga: SSMS akan tambah saham di Citra Borneo dan siap membagi dividen hingga 50% dari laba
Ekspor minyak sawit mencapai sebesar 2,86 juta ton, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 2,39 juta ton. “Jika mengacu hal tersebut, kami memproyeksikan akan lebih menguntungkan jika dapat melakukan ekspor dari produk turunan CPO,” ujar Hartono.
SSMS optimistis bisa mendongkrak kinerja ekspor CPO dan turunannya ke Uni Eropa lantaran perseroan menerapkan praktik memproduksi CPO dan produk turunannya berbasis prinsip Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.
Dengan demikian, SSMS mengantongi sertifikasi keberlanjutan produk sawit Indonesia dan turunannya, konsumen produk sawit Indonesia dan turunannya akan mendapatkan jaminan produk yang lestari berkelanjutan ( sustainable ), berwawasan lingkungan ( pro environment ), dan mampu telusur asal muasalnya ( traceability ).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News