kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sawit Sumbermas rilis obligasi untuk refinancing


Kamis, 28 Desember 2017 / 20:44 WIB
Sawit Sumbermas rilis obligasi untuk refinancing


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana menerbitkan obligasi global berdenominasi dollar tahun depan. Penerbitan tersebut merupakan langkah restrukturisasi utang perusahaan. Salah satunya akan digunakan untuk membayar utang kepada Bank Negara Indonesia (BNI).

Direktur Keuangan SSMS, Nicholas Whittle menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menerbitkan obligasi global dengan besaran US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,05 triliun (US$ 1=Rp 13.500). Obligasi global ini bertenor 5 tahun. "Dalam dua bulan yang akan datang sekitar Januari-Februari," terang Nicholas usai paparan publik di Jakarta, Kamis (28/12).

Namun, untuk menentukan waktu yang pasti, SSMS akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu. BNP Paribas dan Citigroup bertindak sebagai joint bookrunners dalam aksi SSMS kali ini. "Untuk kupon kami masih menunggu kondisi pasar, baik perusahaan di Indonesia maupun perusahaan di emerging market lain" lanjutnya.

Nicholas memperkirakan, sekitar 80%-90% dana dari obligasi global tersebut akan digunakan untuk refinancing utang SSMS. Sehingga nantinya struktur permodalan SSMS akan lebih fleksibel dan juga untuk memulihkan struktur permodalan SSMS.

Salah satu utang yang akan direstrukturisasi yakni pinjaman dari Bank Negara Indonesia. Utang kepada bank tersebut termasuk utang jangka panjang. Sampai dengan September 2017, utang SSMS pada BNI sebesar Rp 4,31 triliun.

Dia pun optimistis bila obligasi tersebut akan diserap pasar dengan baik. Pasalnya, Indonesia juga sudah mendapatkan kredit utang investment grade. Selain itu, Fitch Ratings juga baru saja menaikkan rating Indonesia. "Dengan itu, akan membuat pasar Indonesia menjadi positif," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×