kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Satu Dekade Pemerintahan Jokowi, Begini Kinerja Sejumlah Instrumen Investasi


Jumat, 18 Oktober 2024 / 23:43 WIB
Satu Dekade Pemerintahan Jokowi, Begini Kinerja Sejumlah Instrumen Investasi
ILUSTRASI. sejumlah instrumen investasi cetak kenaikan semasa pemerintahan Jokowi


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hampir usai. Selama satu dekade ia menjabat, investasi menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Tanah Air. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama kebijakan ekonomi, yang mana hal itu tentu membutuhkan banyak dana.

Menurut Sutopo, sumber dana utamanya datang dari dana asing yang masuk lewat obligasi. Itulah sebabnya pemerintah banyak menerbitkan surat utang, termasuk global bond.

"Obligasi pemerintah juga dipandang sebagai aset yang paling aman oleh investor karena risiko gagal bayar yang rendah," kata Sutopo kepada KONTAN, Jumat (18/10). 

Baca Juga: Sepuluh Tahun Era Jokowi, Imbal Hasil Investasi Obligasi Tumbuh Signifikan

Untuk diketahui berdasarkan Bloomberg, harga terbaru IBPA Total Return Obligasi SBN sebesar 385,684, yang menunjukkan kenaikan 120,43% dibandingkan dengan harga awal pemerintahan Jokowi yang sebesar 174,964 pada 28 November 2014. 

Di samping itu, era Jokowi juga banyak dilalui peristiwa global. Misalnya perang dagang masa pemerintahan Trump, Covid 19, perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sampai hari ini, perang Timur Tengah, Black Lives Matter, Perang Suriah, krisis global, perubahan iklim dan masih banyak lagi. 

Peristiwa-peristiwa tersebut menciptakan ketidakpastian dan kekhawatiran masa depan dunia. Alhasil investor menyerbu emas yang punya sifat save haven dan menyebabkan kinerja portofolio logam mulia ini tumbuh signifikan. 

Sementara itu, mengutip Bloomberg harga emas spot telah naik 83% per 31 Oktober 2024 menjadi US$ 2.697,2 per ons troi, sejak 31 Desember 2018 di harga US$ 1.482,2 per ons troi.

Untuk harga emas Antam, pada awal pemerintahan Jokowi harga emas Antam Logam Mulia ini berada di Rp 485.000 per gram, dan mengalami kenaikan 208% menjadi Rp 1,503 juta per gram di 18 Oktober 2024.

Ke depan, di masa pemerintahan baru pasti ada tantangan tersendiri dalam berinvestasi. Dengan pensiunnya Jokowi, diharapkan pemerintahan berikutnya mampu membawa Indonesia ke level yang lebih baik secara ekonomi sehingga berimbas mendorong pertumbuhan portofolio investasi dalam negeri. 

Sutopo bilang, investasi apapun punya risiko masing-masing dan putaran waktu investasi sangat tergantung aset.

Ia pun membagikan tips investasi di masa Pemerintahan Prabowo mendatang. Investor konservatif yang cenderung menghindari risiko dan mencari stabilitas, bisa memilih investasi dalam obligasi pemerintah karena aman dan memberikan pengembalian tetap. Prabowo juga punya visi melanjutkan proyek Presiden ke-7 Indonesia, sehingga obligasi diperkirakan masih semarak di era Prabowo.

Baca Juga: TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55% di Triwulan III 2024

Selain itu investor konservatif bisa juga mencermati reksadana pasar uang, sebab menawarkan likuiditas tinggi dan risiko rendah. Di sisi lain jika punya keberanian dapat memilih saham dari perusahaan yang stabil dan secara konsisten membayar dividen.  

Untuk investor moderat, karena mencari keseimbangan antara risiko dan pengembalian maka dapat mengalokasikan dana di reksadana campuran. Apabila ingin diversifikasi, bisa memilih saham Blue Chip, Properti atau Investasi dalam ETF yang menawarkan diversifikasi dan likuiditas. 

Sementara investor agresif yang siap mengambil risiko lebih tinggi untuk potensi pengembalian yang lebih besar. Investasi dalam saham perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dapat menjadi pilihan, atau berinvestasi di Forex Trading, Komoditas hingga Cryptocurrency yang memiliki volatilitas tinggi tetapi juga potensi pengembalian yang besar. 

Selanjutnya: KBank Berkomitmen Tingkatkan Pembiayaan ke Sektor UMKM

Menarik Dibaca: Hasil Liga 1 PSM Makassar 2-0 Madura United, Juku Eja Naik ke Posisi Tiga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×