kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sarana Menara bidik tambahan menara baru


Rabu, 17 Januari 2018 / 08:37 WIB
Sarana Menara bidik tambahan menara baru
ILUSTRASI. Sarana Menara Nusantara Tbk


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyiapkan sejumlah agenda ekspansi tahun ini. Lewat anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), TOWR mengandalkan pertumbuhan organik dan anorganik sepanjang tahun ini.

Salah satunya adalah membuka opsi akuisisi menara telekomunikasi milik operator lain. Kabar yang beredar, TOWR mendekati sejumlah pemilik menara seperti anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Namun, Adam Gifari, Wakil Direktur Utama TOWR, tidak bersedia mengonfirmasi kabar itu. Ia hanya menyatakan, TOWR siap mengakuisisi jika ada tawaran menarik. "Jika ada peluang, kami siap akuisisi," ujar Adam, saat berkunjung ke KONTAN, kemarin.

Kendati begitu, TOWR membidik target pertumbuhan pendapatan tahun ini cenderung konservatif. Alasannya, pertumbuhannya mengikuti tren pertumbuhan industri telekomunikasi yang menjadi kliennya. "Minimal seperti rata-rata pertumbuhan industri, kisaran 5%–9%," ungkap Adam.

Sebagai gambaran, periode 2013-2016, pendapatan TOWR rata-rata tumbuh 17% per tahun. TOWR kini juga memiliki sekitar 15.000 unit menara.

TOWR juga tidak mencemaskan pendanaan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana besar untuk memacu ekspansi tahun ini. Setidaknya, perusahaan ini masih memiliki opsi penawaran umum berkelanjutan (PUB).

Dari target PUB senilai Rp 4,7 triliun, TOWR baru merilis surat utang sebesar Rp 800 miliar. Toh, rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) emiten ini masih terbilang rendah di banding dengan industri sejenis.

Selain mengerek kinerja bisnis, manajemen TOWR berupaya menaikkan pamor sahamnya di mata investor. Salah satunya adalah dengan mengucurkan dividen. Beberapa waktu lalu, TOWR telah menebar dividen interim senilai total Rp 306 miliar. Adam menambahkan, jatah dividen untuk tahun buku 2017 akan bertambah.

TOWR juga tengah menyiapkan strategi untuk meningkatkan likuiditas saham. Saat ini TOWR tergolong kurang likuid di pasar.

Kemarin, harga TOWR naik 1,55% menjadi Rp 3.940 per saham. Tapi dibandingkan awal tahun, harga TOWR menurun 1,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×