kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Santa Claus Rally Berpeluang Terjadi, Analis Rekomendasikan Akumulasi Bertahap


Senin, 15 Desember 2025 / 13:27 WIB
Santa Claus Rally Berpeluang Terjadi, Analis Rekomendasikan Akumulasi Bertahap
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (KONTAN/Cheppy A. Muchlis). Investor disarankan akumulasi beli bertahap menjelang Santa Claus Rally, sambil memantau risiko setelah reli musiman berakhir.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang terjadinya fenomena Santa Claus Rally di pasar saham Indonesia menjelang akhir 2025 dinilai masih terbuka.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan berpotensi menguat ke kisaran 8.800 hingga mendekati level psikologis 9.000, ditopang kombinasi sentimen global dan domestik.

Pengamat pasar modal sekaligus Co-Founder Pasardana, Hans Kwee, mengatakan momentum reli akhir tahun masih memungkinkan terjadi seiring dukungan pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve serta peluang pemotongan lanjutan ke depan.

Baca Juga: Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

“Santa Claus Rally IHSG di Desember ini masih mungkin terjadi, dengan target IHSG di level 8.800 sampai 9.000-an di akhir tahun,” kata Hans kepada Kontan, Senin (15/12/2025).

Selain faktor global, Hans menilai stimulus dari dalam negeri juga berperan penting.

Belanja pemerintah serta penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dinilai berpotensi mendorong daya beli masyarakat pada akhir tahun, yang pada akhirnya menopang sentimen pasar saham.

Namun demikian, Hans menilai rotasi ke saham-saham berkapitalisasi besar atau big caps cenderung terbatas.

Salah satu faktornya adalah sentimen risiko di sektor perbankan, khususnya potensi kenaikan Non-Performing Loan (NPL) dikarenakan bencana banjir yang baru-baru ini terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

“Rotasi ke big cap masih terbatas karena sektor perbankan menghadapi risiko kenaikan NPL akibat bencana di Sumatra,” jelasnya.

Baca Juga: Ada Peluang Santa Claus Rally, Analis: IHSG Bisa Lanjut Menguat hingga Akhir Tahun

Dalam menyikapi potensi terjadinya Santa Claus Rally, Hans menyarankan investor untuk menerapkan strategi akumulasi beli secara bertahap, sambil tetap mewaspadai risiko setelah reli musiman berakhir.

“Strateginya lebih ke akumulasi beli bertahap, bukan agresif,” tandas Hans.

Selanjutnya: Prospek Obligasi Tahun Depan Usai Mendengar Sinyal dari The Fed

Menarik Dibaca: Harga Emas Lanjut Naik Hari Kelima saat Pasar Saham Asia Keok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×