Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Upaya Samin Tan untuk menguasai induk usaha PT Berau Coal Energy, Tbk (BRAU), Asia Resource Minerals Ltd (ARMS) kandas. Sebagian besar pemegang saham ARMS menolak perombakan direksi seperti usulan Samin Tan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham ARMS yang berlangsung Rabu (4/2) di London, hanya 31,99% pemegang saham yang menyetujui proposal Samin Tan. Sedangkan pihak yang menolak mencapai 68% dari total 90,23% pemegang saham yang hadir.
Samin Tan mengajukan agenda RUPS untuk mencopot tiga direksi ARMS, yakni Amir Sambodo, Richard Goxney dan Hamish Tyrwhitt. Samin Tan ingin menguasai ARMS lewat perusahaannya, PT Borneo Lumbung Energi & Metals, Tbk (BORN).
Untuk mengisi posisi itu, Samin merekomendasikan empat orang kepercayaannya. Mereka adalah Kenneth Raymond Allan, Kin Chan, Benjamin Alexander Wiley dan Alexander Ramlie. Selain menolak semua resolusi Samin Tan, RUPS juga memutuskan mengangkat Wallace King sebagai chairman permanen di ARMS.
King menggantikan Bob Kamandanu, yang mengundurkan diri pada 11 Januari 2015. ARMS juga mengupayakan King menduduki posisi komisaris BRAU. "Pergantian komisaris ini akan diatur dalam rapat umum pemegang saham BRAU. Waktunya ditentukan kemudian," sebut manajemen ARMS dalam penjelasan resmi, Kamis (5/2).
Penolakan ini sudah diduga. Sejak bulan lalu, ARMS berusaha meyakinkan pemegang saham untuk menolak usulan Samin. Pasalnya, pergantian direksi ini dinilai bisa mempersulit upaya restrukturisasi surat utang BRAU sekitar US$ 450 juta yang jatuh tempo dalam waktu dekat.
Penolakan perombakan direksi disambut baik oleh Nathaniel Rothschild, yang memang kerap berseberangan dengan Samin Tan. "Saya sangat senang melihat direksi yang ada didukung penuh oleh mayoritas pemegang saham," ujar Rothschild, seperti dikutip Bloomberg.
Saat ini, Rothschild menguasai 17,5% saham ARMS. Adapun Samin Tanmelalui BORN memiliki 23,8% saham ARMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News