Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, harga saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) sudah merosot 31,84%. Padahal, tahun ini, emiten tersebut berencana mengakuisisi saham tambang batubara PT Selo Argodedali.
Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi mengatakan, penurunan saham SMBR dinilai masih akan berlanjut sampai akhir tahun ini. "Saat ini harga sudah berada dibawah MA-200 dan sudah berada di area jenuh jual. Namun, masih akan terkoreksi lagi sekitar 15% ke level 2.100 sampai 2.200,” ujar Rovandi kepada KONTAN, Rabu (19/9).
Rovandi menyebut turunnya harga saham SMBR bisa jadi disebabkan rencana penundaan proyek infrastruktur oleh pemerintah. Selain itu, harga saham juga sudah over price dan mengalami koreksi teknikal jangka panjang.
Sehingga untuk mendongkrak kinerja harga saham, Rovandi berharap agar emiten ini banyak melakukan pengembangan dari segi fundamental ataupun melakukan aksi korporasi.
Dengan fundamental yang baik, investor bisa melirik membeli saham untuk jangka panjang. “Jangka panjang jauh lebih menarik karena secara sektor saat ini infrastruktur dan sektor semen sedang tidak mendukung,” tutupnya.
Sebagai informasi saja, hingga Juli tahun ini, penjualan semen SMBR mencapai 1,06 juta ton, naik 36% year-on-year (yoy). Pangsa pasar Semen Baturaja naik di seluruh wilayah pemasaran seperti Sumatra Selatan sebesar 53,3% dari sebelumnya 48,9%.
Melihat kondisi tersebut, manajemen Semen Baturaja mematok proyeksi penjualan semen menanjak 32% sepanjang tahun ini. Pada tahun lalu, volume penjualan SMBR naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,76 juta ton. Jadi, pada tahun ini SMBR berpotensi mencatatkan penjualan 2,32 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News