Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor agribisnis mencuri perhatian investor asing di pekan lalu atau pada periode 14 April - 17 April 2025.
Berdasarkan data RTI Finance, dua emiten utama di segmen pakan ternak, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), tercatat masuk dalam daftar saham big caps yang paling banyak diborong asing.
Menurut Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, minat asing terhadap dua saham ini didorong oleh kombinasi kinerja keuangan yang solid dan valuasi yang relatif murah dibanding sektor lainnya.
“Laba CPIN dan JPFA tumbuh signifikan secara tahunan. Ini membuat valuasi keduanya menjadi relatif murah dibanding prospek kinerja ke depan,” ujar Ivan pada Kontan, Senin (21/4).
Ivan menambahkan bahwa pemulihan permintaan di sektor peternakan dan stabilisasi harga pakan turut memperkuat optimisme pasar terhadap sektor ini. Hal ini tercermin dalam perbaikan margin operasional kedua emiten.
Baca Juga: Kuota Impor Komoditas Strategis Bakal Dihapus, Cek Rekomendasi Saham CPIN dan JPFA
“Valuasi CPIN dan JPFA sekarang relatif lebih menarik dibanding sektor lain yang sudah naik duluan. Ini memberi peluang upside dari sektor yang historisnya cukup resilient,” ujarnya.
Menurut Ivan, akumulasi ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari strategi rotasi sektor, di mana investor asing mulai menjajaki sektor-sektor alternatif di luar perbankan yang sebelumnya dominan.
Sementara itu, analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setya Wibowo menilai sektor ini menarik karena adanya perbaikan signifikan dalam kinerja, bahkan JPFA mencatatkan laba bersih yang naik pesat dan membagikan dividen untuk tahun buku 2024, meskipun sebelumnya vakum pada tahun buku 2023.
“Terlihat saat ini valuasi yang sudah murah, investor juga akan mencari alpha stock yang mana memiliki story yang masih menarik dan kinerja yang masih tumbuh di tengah ketidakpastian,” ujar Azis.
Jika tren ini terus berlanjut, sektor agribisnis berpotensi menjadi salah satu tumpuan baru pergerakan IHSG, terutama di tengah pergeseran minat investor global terhadap sektor-sektor yang berbasis kebutuhan pokok dan eksposur domestik.
Selanjutnya: Bank Mega Terus Berinovasi Memacu Transaksi
Menarik Dibaca: 12 Tips Investasi untuk Pemula agar Cerdas Memulai dan Mengelola Aset
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News