Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Selain deretan deviden interim tersebut, ada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang akan menebar tambahan dividen tunai final dengan jumlah jumbo. Totalnya mencapai US$ 2,63 miliar atau sekitar Rp 41,42 triliun. Jumlah dividen setara dengan Rp 1.346 per saham.
Pembagian tambahan dividen tunai final ini merupakan rangkaian dari aksi ADRO melepas anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). ADRO akan terlebih dulu meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 November 2024.
Selanjutnya ada PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) yang akan membagikan dividen saham dengan rasio 12:1. Artinya, setiap 12 saham lama akan mendapatkan 1 saham baru.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Tebar Dividen Interim Rp 57 per saham, Potensi Yield 2,4%
Praktisi Pasar Modal & Founder Warkop Saham, Raden Bagus Bima mengatakan pembagian dividen maupun dividen saham umumnya bakal menjadi sentimen positif yang bisa mendongkrak harga saham emiten tersebut. Hanya saja, dampaknya untuk saat ini kemungkinan tidak akan langsung terasa.
Sebab, pelaku pasar tampak masih cenderung wait and see untuk merespons berbagai sentimen yang sedang menekan pasar saham. Dus, investor masih menanti indikasi rebound pasar untuk mencari momentum yang pas dalam mengoleksi saham pembagi dividen.
"Kondisi IHSG yang sedang melemah, bahkan ditutup turun 1,44% akan membawa dampak terhadap kondisi pasar secara menyeluruh. Sehingga beberapa emiten perlu dukungan momentum yang pas," kata Bima kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11).
Bima menambahkan, pelaku pasar akan lebih memperhatikan pembagian dividen sekaligus aksi korporasi yang dilakukan oleh ADRO. Di samping besaran dividen yang jumbo, investor kemungkinan akan tertarik mengikuti pelaksanaan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) dalam proses divestasi AAI.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Tebar Dividen Interim Rp 35 per saham, Simak Jadwalnya
"Hal ini menjadi menarik karena ada dua aksi korporasi. Terkait nilai dividen yang besar dan PUPS AAI yang membuat ADRO akan menjadi pusat perhatian pasar dalam beberapa waktu ke depan," ujar Bima.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi melihat kemungkinan pelaku pasar akan lebih selektif. Di tengah musim pembagian dividen interim, ada sentimen eksternal yang perlu dicermati. Mulai dari efek Pemilihan Presiden Amerika Sertikat hingga pergerakan harga komoditas.
Audi mengamini, aksi ADRO menjadi perhatian pasar, karena dengan dividen jumbo tersebut investor bisa membeli saham AAI tanpa mengeluarkan modal kembali. "Meski demikian, kami juga mengantisipasi terjadinya penurunan harga yang signifikan pasca ex-date dividend," ungkap Audi.
Selain itu, Audi melihat aksi KLAS membagikan dividen saham sebagai upaya untuk menekan fluktuasi pasar, sekaligus menjadi daya tarik untuk investor baru. Audi kemudian menyoroti saham dengan dividen yield yang cukup menarik seperti pada MARK, ASSA dan TAPG.
Baca Juga: Astra International (ASII) Tebar Dividen Interim Rp 3,96 Triliun
Dus, Audi menyarankan untuk memanfaatkan momentum pembagian dividen dan potensi penguatan harga pada saham-saham tersebut. Audi merekomendasikan speculative buy saham ASSA dan TAPG dengan target harga Rp 770 dan Rp 1.000. Kemudian trading buy MARK untuk target Rp 1.220.
Founder WH Project, William Hartanto mengingatkan pembagian dividen tidak selalu meningkatkan minat pelaku pasar, apalagi jika dividend yield-nya hanya mini. Dia pun lantas mengamati pembagian dividen kali ini membawa efek yang beragam.
Ada yang hanya naik sesaat seperti TEBE, ada juga yang sebelumnya sudah naik signifikan seperti KLAS. Kemudian, ada saham yang pergerakan harganya sedang melandai seperti SCMA.
Baca Juga: Avia Avian (AVIA) Tebar Dividen Interim Rp 665,81 Miliar, Cek Jadwalnya
Dengan adanya pembagian dividen, William melihat SCMA berpeluang naik hingga ke level Rp 145. Di antara saham pembagi dividen lainnya, William merekomendasi saham ADRO, TAPG, TBLA, SMSM, ASSA, dan AVIA.
Kemudian, bisa mempertimbangkan peluang taking profit pada saham KLAS, SMAR dan TEBE setelah pembagian dividen. Sedangkan Bima menjagokan saham ADRO dengan area masuk di rentang harga Rp 4.000 untuk target harga di Rp 4.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News