kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Saham Perbankan Masih Jadi Jagoan Analis di Tengah Penurunan IHSG


Rabu, 24 April 2024 / 05:50 WIB
Saham Perbankan Masih Jadi Jagoan Analis di Tengah Penurunan IHSG
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI): Suasana Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu saham bluechip murah. Saham Perbankan Masih Jadi Jagoan Analis di Tengah Penurunan IHSG.


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menunjukkan tren melemah dalam sepekan terakhir, yang disertai dengan aksi penarikan dana asing. Namun demikian, beberapa saham perbankan terpantau mulai rebound.

Dilansir dari RTI pada Selasa (23/4) menunjukkan bahwa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat setelah dua hari sebelumnya mengalami penurunan. Harga saham BBCA naik 4,01% menjadi Rp 9.725 per saham.

Sementara itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami juga kenaikan ,49% menjadi Rp 6.825 per saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menyatakan bahwa sentimen geopolitik masih menjadi perhatian investor karena dapat berdampak tidak terkendali.

Baca Juga: Saham Perbankan Masih Primadona di Tengah Penurunan IHSG, Simak Rekomendasi Analis

Namun, situasi di Timur Tengah, khususnya Iran dan Israel, yang mulai terkendali menjadi salah satu faktor yang mendukung kinerja IHSG pada Selasa.

Adapun secara ekonomi, pelaku pasar dan investor memerhatikan data PCE Deflator hari Jumat. “Data inilah yang memberikan dampak pada pekan depan," kata Maximilianus kepada Kontan, Selasa (23/4).

Mendekati musim laporan kinerja kuartal I-2024, saham-saham perbankan berpotensi mengalami penguatan. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga saham yang dianggap cukup dalam, memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli saham-saham perbankan.

Ketidakpastian terkait kebijakan The Fed dan koreksi harga saham bank besar seperti BMRI, BBNI, BBRI, BBCA, dan BRIS membuat valuasi saham-saham tersebut semakin menarik di masa mendatang.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Turun, Berikut Saham-Saham yang Jadi Pilihan Analis Hari Ini (29/1)

Prospek saham bank-bank tersebut dinilai masih baik dari segi fundamental maupun potensi valuasi di masa mendatang.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menyebut bahwa saham perbankan tetap diminati di tengah gejolak geopolitik, pelemahan rupiah, dan arus dana asing keluar.

Optimisme terhadap kinerja keuangan emiten perbankan di kuartal pertama 2024 menjadi salah satu faktor sentimen yang mendukung.

Selain itu, sektor keuangan memiliki kontribusi besar terhadap total kapitalisasi pasar, sehingga saham-saham di sektor perbankan memiliki potensi pertumbuhan positif tahun ini.

Tensi geopolitik yang meningkat dapat berdampak pada peningkatan pembiayaan, karena konflik geopolitik dapat mempengaruhi aktivitas pasokan dan permintaan yang kemudian memicu kenaikan inflasi. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam menetapkan kebijakan suku bunga di masa mendatang.

Baca Juga: Diantara Saham Tambang Logam Mineral, Berikut Saham yang Jadi Rekomendasi Analis

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana secara teknikal melihat bahwa sektor IDX Finance saat ini berada di awal fase uptrend dalam jangka pendek atau mengalami rebound.

Pergerakan IDX Finance diperkirakan akan menguat di kisaran level 1.465 - 1.485, dengan catatan tidak turun di bawah 1.409.

Proyeksi harga saham BBRI adalah Rp 5.450 - Rp 5.600, BBNI berkisar di harga Rp 5.500 - Rp 5.625, dan BBCA di kisaran Rp 9.825 - Rp 9.925.

 

Miftahul merekomendasikan untuk "hold" saham BBCA, "trading buy" saham BBRI dengan target harga Rp 5.600, "trading buy" saham BBNI di level harga Rp 5.675, dan "trading buy" saham BMRI di harga Rp 6.950.

Baca Juga: Simak Pergerakan Harga Saham INTP, BBCA, dan BBRI di Penutupan Bursa Jumat (19/4)

Sementara itu, Maximilianus menyarankan untuk investasi jangka panjang pada saham-saham berikut: BBCA dengan target harga Rp 10.850, BBRI dengan harga Rp 6.800, BBNI di level harga Rp 6.500, dan BMRI di harga Rp 7.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×