kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Saham Perbankan Masih Primadona di Tengah Penurunan IHSG, Simak Rekomendasi Analis


Selasa, 23 April 2024 / 18:50 WIB
Saham Perbankan Masih Primadona di Tengah Penurunan IHSG, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). Saham Perbankan Masih Primadona di Tengah Penurunan IHSG, Simak Rekomendasi Analis.


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menunjukkan tren melemah dalam sepekan terakhir, yang disertai dengan aksi penarikan dana asing. Namun demikian, beberapa saham perbankan terpantau mulai rebound.

Dilansir dari RTI pada Selasa (23/4) menunjukkan bahwa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat setelah dua hari sebelumnya mengalami penurunan. Harga saham BBCA naik 4,01% menjadi Rp 9.725 per saham.

Sementara itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami juga kenaikan ,49% menjadi Rp 6.825 per saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menyatakan bahwa sentimen geopolitik masih menjadi perhatian investor karena dapat berdampak tidak terkendali.

Baca Juga: Bank MNC (BABP) Buka Suara Terkait Progres Merger dengan Bank Nobu

Namun, situasi di Timur Tengah, khususnya Iran dan Israel, yang mulai terkendali menjadi salah satu faktor yang mendukung kinerja IHSG pada Selasa.

Adapun secara ekonomi, pelaku pasar dan investor memerhatikan data PCE Deflator hari Jumat. “Data inilah yang memberikan dampak pada pekan depan," kata Maximilianus kepada Kontan, Selasa (23/4).

Mendekati musim laporan kinerja kuartal I-2024, saham-saham perbankan berpotensi mengalami penguatan. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga saham yang dianggap cukup dalam, memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli saham-saham perbankan.

Ketidakpastian terkait kebijakan The Fed dan koreksi harga saham bank besar seperti BMRI, BBNI, BBRI, BBCA, dan BRIS membuat valuasi saham-saham tersebut semakin menarik di masa mendatang.

Baca Juga: Harga Saham Bank BCA (BBCA) Turun Saat Labanya Naik, Saatnya Koleksi?

Prospek saham bank-bank tersebut dinilai masih baik dari segi fundamental maupun potensi valuasi di masa mendatang.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menyebut bahwa saham perbankan tetap diminati di tengah gejolak geopolitik, pelemahan rupiah, dan arus dana asing keluar.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×