kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham KLBF, MIKA, LPPF, MNCN, BHIT akan di-buyback, bagaimana rekomendasi analis?


Kamis, 26 Agustus 2021 / 07:10 WIB
Saham KLBF, MIKA, LPPF, MNCN, BHIT akan di-buyback, bagaimana rekomendasi analis?


Reporter: Kenia Intan | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana buyback saham atau pembelian kembali saham bakal ramai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode mendatang. Rencana buyback tersebut antara lain untuk saham MIKA, KLBF, MNCN, LPPF, BHIT dll.

Lalu apa yang harus dilakukan investor dengan rencana buyback saham tersebut? Simak rekomendasi analis agar investor bisa meraih cuan dari rencana buyback saham.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, hingga 20 Agustus 2021, terdapat 12 emiten yang telah menyampaikan keterbukaan informasi mengenai rencana buyback saham dan masih dalam periode pelaksanaan. 

Total rencana pembelian kembali atau buyback saham tersebut mencapai Rp 4,9 triliun. Adapun aksi buyback saham yang dimaksud sesuai dengan SE OJK No. 3/SEOJK.04/2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik (SE OJK 3/2020).  

Mengutip keterbukaan informasi, rencana buyback saham yang terbaru adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. Emiten berkode MIKA itu akan menggelar buyback saham pada periode 23 Agustus 2021 hingga 22 November 2021. Adapun MIKA berencana buyback saham sebanyak-banyaknya 83 juta saham.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mencermati, sejauh ini pergerakan harga MIKA memang tidak mencerminkan kinerja perusahaan yang masih bertumbuh. Asal tahu saja, saham MIKA sudah melorot 14,65% secara year to date (ytd). 

Baca Juga: Analis kompak rekomendasikan beli saham Bank CIMB Niaga (BNGA)

Hal serupa juga terjadi pada emiten sektor kesehatan lainnya, yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Pergerakan harga KLBF yang tertekan 9,46% ytd dinilai Sukarno tidak menggambarkan kinerja perusahaan yang masih terkerek sejauh ini. 

Asal tahu saja, KLBF juga  mengumumkan akan buyback saham sebanyak-banyaknya 250 juta  saham pada 20 Agustus 2021 hingga 19 November 2021. "Jika tidak ada tekanan jual yang tinggi, dengan rencana target jumlah saham  tersebut bisa menahan harga agar tidak turun lebih dalam dan berpeluang bisa mengerek harganya," jelas Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (25/8). 

Sepengamatannya, rencana buyback saham KLBF akan lebih menarik mengingat jumlah saham yang akan dibeli kembali lebih banyak dibandingkan saham MIKA. 

Adapun terhadap kedua saham itu, Sukarno cenderung merekomendasikan hold atau trading buy. Mengingat saat ini keduanya ada sinyal buy dalam jangka pendek. Jadi, ada peluang harga sahamnya kembali menguat.

Senada, Analis Phillip Sekuritas Helen mencermati, buyback saham umumnya dilakukan oleh emiten yang beranggapan harga sahamnya masih undervalue. Adapun buyback saham dinilai bisa menahan penurunan harga saham lebih lanjut. "Karena adanya pihak yang siap melakukan pembelian apabila harga turun," jelas Helen kepada Kontan, Rabu (25/8). 

Baca Juga: Pendapatan dan laba turun, simak rekomendasi saham Merdeka Copper Gold (MDKA)

Oleh karenanya, langkah yang diambil MIKA dan KLBF dinilai menarik. Terhadap saham MIKA dan KLBF, Helen masih merekomendasikan untuk jangka panjang dengan target harga Rp 1.750 per saham untuk MIKA dan Rp 3.000 per saham untuk KLBF. 

Simak rekomendasi saham yang akan buyback lainnya di halaman selanjutnya

Buyback saham MNCN, LPPF, BHIT

Sukarno menambahkan, selain MIKA dan KLBF, emiten-emiten yang berencana buyback lainnya juga ada yang menarik, seperti PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT MNC Investama Tbk (BHIT). "Menarik untuk dikoleksi karena harga buyback maksimalnya jauh dari harga saat ini," jelasnya lagi. 

Asal tahu saja, harga maksimal buyback MNCN berada di Rp 1.200 per saham, LPPF di Rp 3.050 per saham, dan BHIT di Rp 135 per saham. Adapun pada penutupan perdagangan hari ini Rabu (25/8), saham MNCN berada di Rp 845 per saham,  LPPF di Rp 2.290 per saham, dan BHIT di Rp 100 per saham. 

Di sisi lain,  sejauh ini saham MNCN  masih mencetak bertumbuh positif dan valuasi harganya masih tergolong murah. Adapun untuk LPPF dan BHIT, keduanya memiliki peluang perbaikan kinerja di tahun-tahun mendatang. Oleh karenanya, terhadap MNCN ia merekomendasikan buy, sementara untuk LPPF dan BHIT bisa untuk trading buy atau hold

Sukarno menambahkan, buyback saham bisa efektif jika jumlah saham yang akan dibeli kembali terhitung banyak. Di samping itu, buyback saham akan semakin efektif apabila didukung kinerja yang bagus. 

Baca Juga: Harga saham turun sejak awal tahun, ini rekomendasi saham INKP dan TKIM

"Buyback yang dilakukan akan jauh lebih efektif sehingga harganya bisa menguat nantinya. Karena, buyback akan mengurangi supply saham di pasar dan diikuti demand yang tinggi" jelas Sukarno. 

Helen menambahkan, buyback memang akan efektif menahan harga saham selama tekanan di pasar tidak terlalu dalam. Akan tetapi, efektivitas untuk menguatkan harga saham hanya ada di periode buyback. "Untuk seterusnya, harga saham tetap akan merefleksikan kinerja dari perusahaan itu sendiri," tutup Helen. 

Itulah rekomendasi saham yang akan dilakukan buyback saham hingga akhir tahun nanti. Semoga cuan

 

Selanjutnya: Berikut rekomendasi saham Jasa Marga (JSMR) dari Maybank Kim Eng Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×