kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Saham Kalbe (KLBF) yang Turun Kasta ke MSCI Small Cap, Simak Rekomendasinya


Kamis, 27 November 2025 / 16:30 WIB
Saham Kalbe (KLBF) yang Turun Kasta ke MSCI Small Cap, Simak Rekomendasinya
ILUSTRASI. Saham KLBF turun ke MSCI Small Cap, namun laba bersih kuartal III 2025 tumbuh 10,63%. REUTERS/Enny Nuraheni 


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dinilai masih defensif di tengah sejumlah sentimen negatif yang membayangi.

Asal tahu saja, KLBF turun kasta pada kocok ulang indeks MSCI Indonesia edisi November 2025.

Sebelumnya, KLBF ada di dalam indeks MSCI Indonesia Global Standard. Namun, pada rebalancing periode November 2025, KLBF turun kasta ke MSCI Indonesia Small Cap.

Melansir RTI, saham KLBF sudah turun 6,84% dalam sebulan terakhir. Sejak awal tahun, emiten farmasi ini sahamnya terkoreksi 9,93% year to date (YTD).

Baca Juga: Prospek IPO Abadi Lestari (RLCO), Begini Kata Analis

Pergerakan saham Kalbe berbanding terbalik dengan kinerja keuangannya. Per September 2025, KLBF membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,63 triliun, meningkat 10,63% secara tahunan (YoY) dari posisi laba setahun sebelumnya Rp 2,37 triliun.

Penjualan KLBF juga turut tumbuh 7,21% YoY dari Rp 24,23 triliun menjadi Rp 25,98 triliun per kuartal III 2025. 

Head External & Stakeholders Relation PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho mengungkapkan, meskipun turun masuk ke MSCI Indonesia Small-Cap Index, Kalbe tetap berfokus pada kinerja fundamental. 

Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih disebut sejalan dengan target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. Perseroan pun berfokus memberikan Total Shareholder Return yang baik, didukung kinerja fundamental dan kebijakan dividen. 

“Arus kas operasional yang sehat memungkinkan peningkatan rasio kebijakan dividen menjadi 50%-60% terhadap laba bersih, di samping tetap melakukan investasi untuk pertumbuhan di masa depan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Aktif Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik

Abida Massi Armand, Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas bilang, pertumbuhan pendapatan KLBF per kuartal III 2025 ditopang rebound broad-based, khususnya dari segmen prescription yang tumbuh 11% YoY, segmen consumer health naik 9,4% YoY, dan segmen distribution & packaging naik 10,3% YoY.

Sehingga, segmen-segmen tersebut akan menjadi kontributor utama pemulihan sampai akhir tahun 2025.

“Sementara margin tertekan dari BPJS dan biaya pemasaran masih dalam kendali manajemen,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/11/2025).

Analis Phintraco Sekuritas, Muhamad Heru Mustofa bilang, pendapatan Kalbe per September 2025 setara dengan 74% dari target Phintraco Sekuritas untuk tahun ini.

“Ke depan, kinerja pendapatan KLBF yang solid berpotensi berlanjut seiring dengan faktor konsumsi musiman di akhir tahun,” katanya dalam riset Phintraco Sekuritas.

Prospek dan Rekomendasi

Hari menyebut, Kalbe masih melakukan proses budgeting untuk menetapkan target dan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2026. 

Target-target di tahun depan pun baru akan disampaikan targetnya kepada publik setelah proses budgeting selesai. Secara historis, capex dianggarkan maksimal sebesar Rp 1 triliun. 

“Kalbe tetap akan berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang dan ketahanan kesehatan nasional melalui inovasi dan kolaborasi,” tuturnya.

Abida berpandangan, kinerja KLBF di tahun 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) yang defensif dan consumer health. 

Kedua segmen itu masih menjadi tulang punggung kinerja perseroan lantaran permintaan yang inelastis serta dukungan populasi berumur lanjut (aging population). Namun, kontribusi segmen distribusi juga masih tetap kuat.

Baca Juga: Proyeksi IHSG Akhir 2025, Mungkinkah Tembus Level 9.000?

“Ini juga sesuai pandangan sektoral bahwa segmen pharma akan mencatat pertumbuhan pendapatan 4–7% YoY didorong kebijakan likuiditas dan tren kesehatan berkelanjutan,” katanya.

Sentimen positif kinerja KLBF berasal dari margin emiten yang berpotensi membaik seiring stabilisasi mix segments dan efisiensi. 

Sementara, risiko negatif berasal dari volatilitas nilai tukar rupiah dan potensi lonjakan operational expenditure (opex) yang bisa membatasi ekspansi profit.

Menurut Abida, saham KBLF saat ini diperdagangkan dengan price to earning ratio (PER) proyeksi tahun 2025/2026 di level 16,8x/15,8x. Level itu masih jauh di bawah rerata historis, sehingga valuasi dinilai relatif murah. 

Namun, turun kastanya KLBF ke MSCI Small Cap menjadi katalis negatif jangka pendek bagi harga saham. “Perpindahan KLBF ke MSCI Small Cap dapat memicu arus keluar dana asing, sehingga menahan kinerja saham meski fundamental tetap defensif,” katanya.

Abida merekomendasikan beli saham KLBF dengan target harga Rp 1.710 per saham.

Sementara, Heru merekomendasikan beli untuk KLBF dengan target harga Rp 1.640 per saham.

Selanjutnya: SKK Migas dan Petrogas Mulai Tajak Sumur Eksplorasi Karim #1 di Papua Barat Daya

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 27-30 November 2025, Hanya 4 Hari!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×