Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energi Tbk (INDY) terus memperkuat lini bisnis kendaraan listrik sebagai upaya diversifikasi di luar segmen batubara.
Director & Group Chief Investment Officer Indika Energy Deddy Sudarijanto mengatakan bahwa INDY tengah fokus mengembangkan bisnis di sektor sepeda motor listrik melalui merek ALVA. Saat ini, ALVA sudah meluncurkan dua model di segmen premium yaitu ALVA One dan Cervo, serta satu model segmen menengah yaitu ALVA N3.
Deddy pun menyebut pasar sepeda motor listrik di Indonesia sedang dalam fase transisi setelah era pemberian subsidi penjualan dari pemerintah pada 2023 dan 2024 lalu.
Pada 2025, subsidi motor listrik tidak lagi diberlakukan, sehingga para produsen mesti mampu berinovasi merancang produk dengan harga yang kompetitif dan tidak memberatkan konsumen.
“Kami sebagai pemain di industri ini harus menyesuaikan struktur biaya dan strategi pasar,” kata dia dalam paparan publik, Kamis (27/11).
Baca Juga: Tanggapi Rancangan Peraturan Pemerintah Demutualisasi, BEI Lakukan Kajian Mendalam
Untuk meningkatkan kinerja di segmen sepeda motor listrik, INDY mulai melakukan penetrasi pasar ke segmen business to business (B2B). Dalam hal ini, INDY bekerja sama dengan beberapa korporasi yang tertarik menggunakan sepeda motor listrik untuk keperluan operasional. Korporasi tersebut meliputi perusahaan logistik, e-commerce, operator ojek online, hingga beberapa unit PLN.
Meski tidak menyebut secara rinci, Deddy mengklaim porsi penjualan motor listrik ALVA di segmen B2B sudah mencapai lebih dari 50%. “Biaya operasional motor listrik jauh lebih rendah dibandingkan motor konvensional dan hal itu bisa mengkompensasi biaya investasi awal yang terlihat lebih mahal,” ungkap dia.
Selain sepeda motor listrik, INDY juga merambah ke bisnis distributor dan penyedia solusi transportasi berbasis kendaraan listrik. Melalui INVI, emiten ini bermitra dengan Original Equipment Manufacturer (OEM) global untuk menyediakan bus listrik bagi transportasi perkotaan dan truk listrik untuk sektor pertambangan.
Deddy menyebut, prospek bus listrik sangat menjanjikan di Indonesia seiring program dari beberapa pemerintah daerah yang hendak mengkonversi angkutan bus konvensional menjadi bus listrik. Sebagai contoh, Transjakarta berencana mengoperasikan 10.000 unit bus rapit transit (BRT) hingga 2030, sehingga jadi kesempatan bagi INVI untuk memasok armada bus listrik.
Tak hanya itu, INVI juga mulai melakukan uji coba pengangkutan batubara dengan menggunakan truk listrik di area pertambangan Kideco milik INDY. “Salah satu komponen biaya terbesar dalam tambang adalah biaya bahan bakar, sehingga elektrifikasi mampu menawarkan penghematan yang signifikan,” tandas dia.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Akan Uji Coba Produksi Emas dari Proyek Awak Mas di Akhir 2026
Selanjutnya: IHSG Melemah 0,65% ke 8.545 pada Kamis (27/11/2025), BUMI, AADI, TLKM Top Losers LQ45
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 27-30 November 2025, Hanya 4 Hari!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













