kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham ini menggerogoti IHSG sejak awal tahun


Rabu, 05 Februari 2014 / 18:38 WIB
Saham ini menggerogoti IHSG sejak awal tahun
ILUSTRASI. Promo Heboh Kuliner BRI bersama Geprek Bensu (Dok/BRI)


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sudah naik sekitar 110,13 poin atau sekitar 2,58% sejak awal tahun. Namun, dari pergerakan tersebut setidaknya ada saham yang menjadi penggerus pergerakan IHSG atau laggard.

Saham yang menjadi laggard terbesar pertama adalah saham PT Astra International Tbk (ASII). Saham ini membuat penguatan indeks kurang maksimal mengingat saham ASII sudah membatasi gerak IHSG sebesar -18,7 poin.

Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas mengatakan, wajar saja jika saham ASII menjadi pemberat langkah IHSG. Sebab, ASII masuk dalam Morgan Stanley Composite Index (MSCI).

"Karena masuk dalam indeks ini, saham ASII menjadi semacam barometer," ujar Lucky kepada KONTAN, (5/2). Karena posisi itulah maka banyak dana asing yang masuk ke saham ini. Pihak yang memiliki saham ASII juga tidak sedikit, sangat beragam dan memiliki motifnya masing-masing.

Karena motif yang beragam itu pula saham ASII saat ini ada di level Rp 6.375 per saham. Padahal, harga wajar saham ASII menurut Lucky ada di Rp 6.600 per saham.

Setidaknya, hal itu bisa menjadi cerminan mengapa saham ASII menjadi penggerus IHSG. "Kalau IHSG rebound pasti karena ASII, IHSG negatif juga karena ASII," tandas Lucky.

Jika sedikit menengok ke belakang, hingga pertengahan Desember tahun lalu, saham ASII juga sempat menjadi laggard IHSG. Saat itu, saham ASII turun 67,3 poin sehingga IHSG merosot 190,73 poin.

Pada saat itu, Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menjelaskan, kondisi makro ekonomi Indonesia, khususnya soal pelemahan rupiah, membuat pelaku pasar banyak membuang saham ASII.

"Banyak yang membuang saham ASII dan lebih memilih saham-saham second liner," pungkas Reza.

Tambahan saja, selain ASII ada beberapa saham lain yang turut menjadi penggerus IHSG. Setidaknya, lima dari laggard teratas itu adalah saham ADRO yang menghambat gerak IHSG sebesar -6,4 poin, saham AALI sebesar -6,3 poin, saham MNCN sebesar -4,7 poin, dan UNTR sebesar -4,2 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×