kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham ini berpotensi masuk lagi daftar efek margin


Jumat, 20 Oktober 2017 / 21:04 WIB
Saham ini berpotensi masuk lagi daftar efek margin


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan saham bulan Oktober ini, ada 190 saham dalam daftar efek margin yang boleh diperdagangkan oleh sekuritas dengan MKBD Rp 250 miliar. Ada sembilan saham baru dalam daftar tersebut. Sementara itu, tujuh emiten terdepak dari daftar tersebut.

Seiring masuknya saham baru, beberapa saham keluar dari daftar efek yang dapat ditransaksikan dengan pembiayaan penyelesaian transaksi efek bagi nasabah oleh perusahaan efek (secara margin) Oktober 2017. Mereka adalah PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI), PT Ekadharma International Tbk (EKAD), PT Lautan Luas Tbk (LTLS), dan PT Manda Multifinance Tbk (MFIN).

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mencatat, ada penurunan volume perdagangan dari sejumlah saham yang keluar dari daftar efek margin. "Sentimen saya lihat belum ada, hanya dari faktor perdagangan saham per hari," ujar Kevin, Jumat (20/10).

Senada, analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra melihat bahwa transaksi saham-saham yang keluar dari daftar efek margin Oktober 2017 kalah dengan beberapa saham baru yang lebih menarik. Sebagaimana diketahui, beberapa saham baru dalam daftar efek margin juga tergolong emiten anyar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Mereka dikeluarin dulu sementara waktu. Nanti kalau misalnya sudah bagus lagi, mereka bisa masuk di daftar periode berikutnya," ujar Aditya. Sejauh ini, ia menandai dua saham yang menurutnya berpotensi masuk kembali dalam daftar margin. Keduanya adalah ACST dan BIRD.

ACST menurut Aditya memiliki prospek yang bagus mengingat emiten ini ada pada sektor konstruksi. Adapun emiten ini juga akan terkena angin segar dari induk usaha tak langsungnya, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sementara itu, saham BIRD menurut Aditya masih berpeluang masuk saham margin, mengingat aturan taksi online semakin jelas. "Nanti akan ada lagi pertemuan untuk membahas opsi taksi online dan taksi konvensional. Jika opsinya bagus, BIRD juga bisa bagus," tutur Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×