kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Gudang Garam tetap menarik meski diterpa virus corona


Senin, 30 Maret 2020 / 19:07 WIB
Saham Gudang Garam tetap menarik meski diterpa virus corona
ILUSTRASI. Jajaran direksi PT. Gudang Garam Tbk.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi

Itu terbukti dari hasil ground check yang dilakukan oleh Putu yang memperlihatkan lower value product dan premium product milik Gudang Garam mengalami peningkatan 1%-3% sejak berlakunya tarif cukai rokok.

Bahkan, di saat kondisi rupiah yang kini melemah juga tidak akan banyak berpengaruh pada Gudang Garam. Dengan kondisi rupiah yang mengalami pelemahan membuat pemerintah mengeluarkan sejumlah stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat. Sehingga dalam situasi ini, saham Gudang Garam menjadi menarik untuk dikoleksi.

Apalagi, secara kinerja keuangan selama 2019 Gudang Garam mengalami peningkatan penjualan 15,4% secara year on year. 

Peningkatan pendapatan ini ditopang oleh segmen penjualan rokok sigaret kretek mesin (SKM) 17% yang merupakan andalan utama dan segmen sigaret kretek tangan (SKT) 6%. Meski meningkat, angka itu sedikit di bawah perkiraan Putu.

“Saya optimistis di tahun ini Gudang Garam dapat mempertahankan kinerja positifnya,” kata Putu.

Sementara, Benny memperkirakan di tahun 2020 ini Gudang Garam akan mengalami peningkatan pendapatan meski tak signifikan. Sebab tarif cukai rokok kemungkinan untuk meningkat akan kembali terjadi. Berkaca dari kondisi itu, Benny melihat pendapatan Gudang Garam hanya dapat naik 3% pada tahun 2020.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) harapkan rapor biru atas investasi Bandara Dhoho Kediri

Di sisi lain, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Illona Freddy dalam risetnya pada 2 Maret 2020 melihat pengelolaan modal kerja Gudang Garam cenderung tidak efisien dibanding pesaing-pesaingnya. Apalagi, Gudang Garam memiliki rencana untuk membangun Bandara Dhoho di Kediri yang dijadwalkan mulai digarap pada 15 April 2020. Bandara itu dibangun dengan nilai investasi Rp 6 triliun – Rp 9 triliun.

Dengan begitu, Illona memperkirakan alokasi capex Bandara Dhoho akan membatasi pembayaran dividen yang lebih tinggi untuk Gudang Garam dalam kurun waktu dua tahun hingga tiga tahun. 

Sebagai informasi, dalam kurun tiga tahun terakhir, Gudang Garam mengalokasikan dividen sekitar 65% dari laba bersih pada tahun 2018. Sehingga Illona memproyeksikan yield deviden Gudang Garam pada tahun 2020-2021 akan sekitar 5,1%.

Berbeda, Putu melihat arus kas Gudang Garam yang cukup solid tidak akan berdampak secara signifikan terhadap performa keuangan Gudang Garam itu sendiri.

Melihat kondisi itu, Putu merekomendasikan buy untuk saham Gudang Garam dengan target harga Rp 61.800. 
Illona juga merekomendasikan buy untuk saham Gudang Garam dengan target harga Rp 60.000. 

Benny merekomendasikan overweight untuk saham Gudang Garam dengan target harga Rp 41.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×