kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Gudang Garam tetap menarik meski diterpa virus corona


Senin, 30 Maret 2020 / 19:07 WIB
Saham Gudang Garam tetap menarik meski diterpa virus corona
ILUSTRASI. Jajaran direksi PT. Gudang Garam Tbk.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dibayangi oleh persebaran wabah virus korona di Indonesia, para analis melihat prospek saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini masih terlihat cukup atraktif.

Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan kecenderungan industri rokok yang terbilang cukup defensif membuat mewabahnya virus corona di Indonesia tidak terlalu berdampak. Supply chain perusahaan rokok, termasuk Gudang Garam tak akan ikut terseret pengaruh virus corona. Terlebih, bahan baku seperti cengkeh dan tembakau diproduksi dari dalam negeri.

“Dari segi permintaan juga diprediksi tidak akan terpengaruh,” kata Putu.

Baca Juga: Penjualan lokal tumbuh 16,8%, Gudang Garam cetak pendapatan Rp 110,52 triliun di 2019

Senada, Analis JP Morgan Benny Kurniawan dalam risetnya pada 15 Maret 2020 mengatakan Gudang Garam masih akan kokoh meski dihantam oleh virus corona. Mengingat persediaan Gudang Garam yang cukup tinggi hingga 170 hari. Meski dari segi volume, Benny tak menampik volume pasokan Gudang Garam akan berkurang hingga 8%.

Selain itu, Gudang Garam juga memperkirakan yield dividen mereka sebesar 6,4%. “Dengan yield yang terhitung tinggi itu menjadi daya imunitas tersendiri bagi Gudang Garam di tengah mewabahnya virus corona,” tulis Benny.

Putu melihat saham Gudang Garam tahun ini akan jauh lebih atraktif daripada tahun sebelumnya. Itu disebabkan oleh kesiapan Gudang Garam dalam menyikapi kebijakan tarif cukai yang berlaku sejak awal tahun 2020. 

Gudang Garam telah meningkatkan ASP rokok secara perlahan guna menjaga pangsa pasar perusahaan.

Langkah Gudang Garam itu akan cenderung menguntungkan masyarakat kelas menengah sebab gap harga yang sudah kecil. Sehingga kemungkinan konsumen untuk berpindah dari yang sebelumnya mengkonsumsi lower value product menjadi premium product

Putu bilang peningkatan ASP rokok itu juga dapat menutupi volume penjualan yang diperkirakan akan sedikit tertekan di tahun ini.

Itu terbukti dari hasil ground check yang dilakukan oleh Putu yang memperlihatkan lower value product dan premium product milik Gudang Garam mengalami peningkatan 1%-3% sejak berlakunya tarif cukai rokok.

Bahkan, di saat kondisi rupiah yang kini melemah juga tidak akan banyak berpengaruh pada Gudang Garam. Dengan kondisi rupiah yang mengalami pelemahan membuat pemerintah mengeluarkan sejumlah stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat. Sehingga dalam situasi ini, saham Gudang Garam menjadi menarik untuk dikoleksi.

Apalagi, secara kinerja keuangan selama 2019 Gudang Garam mengalami peningkatan penjualan 15,4% secara year on year. 

Peningkatan pendapatan ini ditopang oleh segmen penjualan rokok sigaret kretek mesin (SKM) 17% yang merupakan andalan utama dan segmen sigaret kretek tangan (SKT) 6%. Meski meningkat, angka itu sedikit di bawah perkiraan Putu.

“Saya optimistis di tahun ini Gudang Garam dapat mempertahankan kinerja positifnya,” kata Putu.

Sementara, Benny memperkirakan di tahun 2020 ini Gudang Garam akan mengalami peningkatan pendapatan meski tak signifikan. Sebab tarif cukai rokok kemungkinan untuk meningkat akan kembali terjadi. Berkaca dari kondisi itu, Benny melihat pendapatan Gudang Garam hanya dapat naik 3% pada tahun 2020.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) harapkan rapor biru atas investasi Bandara Dhoho Kediri

Di sisi lain, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Illona Freddy dalam risetnya pada 2 Maret 2020 melihat pengelolaan modal kerja Gudang Garam cenderung tidak efisien dibanding pesaing-pesaingnya. Apalagi, Gudang Garam memiliki rencana untuk membangun Bandara Dhoho di Kediri yang dijadwalkan mulai digarap pada 15 April 2020. Bandara itu dibangun dengan nilai investasi Rp 6 triliun – Rp 9 triliun.

Dengan begitu, Illona memperkirakan alokasi capex Bandara Dhoho akan membatasi pembayaran dividen yang lebih tinggi untuk Gudang Garam dalam kurun waktu dua tahun hingga tiga tahun. 

Sebagai informasi, dalam kurun tiga tahun terakhir, Gudang Garam mengalokasikan dividen sekitar 65% dari laba bersih pada tahun 2018. Sehingga Illona memproyeksikan yield deviden Gudang Garam pada tahun 2020-2021 akan sekitar 5,1%.

Berbeda, Putu melihat arus kas Gudang Garam yang cukup solid tidak akan berdampak secara signifikan terhadap performa keuangan Gudang Garam itu sendiri.

Melihat kondisi itu, Putu merekomendasikan buy untuk saham Gudang Garam dengan target harga Rp 61.800. 
Illona juga merekomendasikan buy untuk saham Gudang Garam dengan target harga Rp 60.000. 

Benny merekomendasikan overweight untuk saham Gudang Garam dengan target harga Rp 41.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×