kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.574   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.177   10,78   0,13%
  • KOMPAS100 1.117   1,00   0,09%
  • LQ45 783   -1,55   -0,20%
  • ISSI 291   0,87   0,30%
  • IDX30 411   -0,58   -0,14%
  • IDXHIDIV20 463   -1,07   -0,23%
  • IDX80 123   0,06   0,05%
  • IDXV30 133   0,26   0,19%
  • IDXQ30 128   -0,14   -0,11%

Saham Emiten Pengolah Sampah Melonjak, Ini Saham Pilihan Analis


Kamis, 09 Oktober 2025 / 07:30 WIB
Saham Emiten Pengolah Sampah Melonjak, Ini Saham Pilihan Analis
ILUSTRASI. Ilustrasi limbah. Pemerintah semakin serius mendorong pemanfaatan sampah sebagai sumber energi listrik, memberikan sentimen positif pada emiten pengelola sampah.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah semakin serius mendorong pemanfaatan sampah sebagai sumber energi listrik.

Pekan ini, revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) akan segera diterbitkan.

Langkah ini melengkapi upaya sebelumnya dengan peluncuran Patriot Bond sebagai instrumen pembiayaan proyek strategis nasional, termasuk program waste to energy (WtE). Patriot Bond sudah mencatat permintaan hingga Rp 51,8 triliun.

Kebijakan tersebut memberi sentimen positif terhadap saham-saham emiten di sektor pengolahan limbah. 

Baca Juga: Penjualan Naik, Laba Emiten Ritel Ciamik

Harga saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) misalnya, kini berada di Rp 1.380 per saham, melesat 239,90% sejak awal tahun. Saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) juga naik 109,79% menjadi Rp 300, sementara PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) melompat 180% ke Rp 266 per saham.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai lonjakan saham tersebut tak lepas dari optimisme pasar terhadap kesiapan emiten untuk terlibat dalam proyek pengolahan sampah menjadi energi. 

“Persoalan sampah saat ini sudah dalam kondisi darurat,” ujarnya, Selasa (7/10).

 

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, menambahkan bisnis pengolahan sampah kini tengah naik daun, baik dari sisi urgensi lingkungan maupun peluang ekonomi. 

Ia mencontohkan, TOBA dan MHKI sudah mulai meraup pendapatan dari proyek WtE, sementara OASA tengah menjajaki kemitraan strategis dengan investor asing guna memperluas bisnis.

Baca Juga: Bisnis Pengelolaan Sampah Jadi Primadona, Begini Prospek Saham TOBA, OASA, MHKI

“Ke depan bukan mustahil akan muncul emiten baru di sektor ini, tidak hanya dari energi, tapi juga properti hingga logistik yang ingin melakukan diversifikasi bisnis,” tutur Ekky.

Namun, jalan pengembangan bisnis pengolahan sampah tidak sepenuhnya mulus. Tantangan yang dihadapi masih besar, mulai dari kebutuhan belanja modal tinggi, izin lingkungan dan tata ruang yang rumit, hingga keterbatasan teknologi pengolahan modern di dalam negeri.

Selain itu, keberhasilan bisnis ini menuntut kolaborasi erat dengan pemerintah daerah dan PT PLN sebagai pembeli listrik. Artinya, faktor finansial saja tidak cukup, melainkan juga eksekusi dan kemitraan strategis.

Baca Juga: Menjaring Saham Emiten Penyebar Dividen

Meski demikian, Ekky tetap merekomendasikan akumulasi beli saham TOBA dengan target harga Rp 1.600 per saham, seiring prospek cerah sektor WtE yang makin menjadi perhatian pemerintah. 

Selanjutnya: Saham-saham Ini Paling Banyak Terkena Net Sell Asing Kemarin (8/10)

Menarik Dibaca: Saham-saham Ini Paling Banyak Terkena Net Sell Asing Kemarin (8/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×