Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
TOKTO. Saham Asia di luar Jepang menguat setelah status shutdown terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS) diberlakukan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik exclude Jepang menguat 0,5% naik 463,09 pukul 12:59 waktu Tokyo. Sebaliknya, indeks MSCI Asia Pacific includes Jepang justru turun 0,1% menjadi 138,63.
Sebelumnya, Pemerintah AS dan parlemen AS gagal menyepakati soal anggaran. Selain itu, parlemen AS juga tidak menaikkan batas plafon utang AS yang diajukan pemerintah AS senilai US$ 16,7 triliun
"Orang-orang melihat ini dampak jangka pendek, tapi pertanyaan kunci adalah plafon utang dan itulah yang dinantikan," kata Chris Weston, kepala strategi pasar IG Markets Ltd di Melbourne.
Dampak gejolak yang terjadi di AS tersebut membuat nilai tukar yen menguat atas dolar. Penguatan yen inilah yang membuat saham-saham di Jepang turun. Sebab, naiknya nilai tukar yen membebani prospek pendapatan perusahaan-perusahaan yang berbasis ekspor.
Hal ini bisa terlihat dari kinerja indeks Topix Jepang yang turun 0,6%. Padahal, kemarin, indeks ini sempat menguat 0,5% setelah Perdana Menteri Shinzo Abe meluncurkan dana stimulus senilai 5 triliun yen (US$ 51 miliar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News