kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Tarik menarik dua isu pengaruhi bursa Asia


Selasa, 01 Oktober 2013 / 07:59 WIB
Tarik menarik dua isu pengaruhi bursa Asia
ILUSTRASI. Ketua Umum Aptindo Franciscus Welirang


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia bergerak mengambang di dua zona pada transaksi hari ini (1/10). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.39 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 138,40. Pada transaksi sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat naik 0,1% dan turun 0,2%.

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2%, indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%. Pada hari ini, pasar finansial di Hong Kong dan China ditutup karena libur nasional.

Ada dua isu besar yang mempengaruhi bursa Asia pagi ini. Pertama, isu perdebatan anggaran AS. Dalam hitungan jam, ada kemungkinan pemerintahan federal AS akan ditutup. Lobi para penentu kebijakan AS pada pertemuan di Capitol masih menemui jalan buntu. Tadi malam (30/9), Presiden AS Barack Obama mengingatkan bahwa tidak adanya aksi dari anggota Kongres akan membahayakan proses pemulihan ekonomi.

Kedua, tingkat kepercayaan perusahaan manufaktur besar Jepang melompat tinggi melampaui estimasi para ekonom. Data yang dirilis Bank of Tokyo pada hari ini (1/10) menunjukkan, indeks Tankan yang dirilis kuartalan untuk manufaktur besar naik ke level 12 pada September dari posisi 4 pada Juni lalu. Sementara, nilai tengah estimasi 30 ekonom yang disurvei Bloomberg menunjukkan angka 7.

"Meskipun para keputusan politisi akan berdampak pada penutupan pemerintahan federal, namun hal itu akan berlangsung sementara. Investor menginginkan ada pemecahan masalah. Data ekonomi Asia semakin membaik. Hal ini memberikan optimisme kepada investor," jelas Angus Gluskie, chief investment officer White Funds Management di Sydney. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×