kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham BUMN kompak menguat, simak kata analis berikut ini


Senin, 23 November 2020 / 16:36 WIB
Saham BUMN kompak menguat, simak kata analis berikut ini
ILUSTRASI. Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham BUMN tercatat kompak menghijau beberapa waktu terakhir. Misalkan saja PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang masuk dalam lima besar top gainers dalam sepekan terakhir. 

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan kenaikan harga saham-saham BUMN saat ini banyak didorong oleh sentimen positif yang juga mendorong kenaikan IHSG.  Sentimen positif tersebut antara lain kemenangan Joe Biden dan berita mengenai efektivitas vaksin yang mencapai 94,5%. 

Kedua sentimen tersebut dapat mendorong arus masuk dana (capital inflow) ke pasar modal Indonesia. "Capital inflow inilah yang memiliki peran penting dalam mendorong pasar saham mengalami kenaikan," jelasnya, Senin (23/11). 

Baca Juga: Usai tambah kapasitas pabrik, ini rencana ekspansi Saraswanti Anugerah (SAMF)

Untuk saham seperti TLKM juga mengalami kenaikan yang paling kencang, karena, lanjut Niko, saat itu berada dalam posisi yang sangat murah namun memiliki fundamental yang sangat baik ke depannya. Dengan harga Rp 2.500 saat ini, tentu menjadikan TLKM salah satu saham pilihan yang layak diburu selain harganya murah tapi valuasinya juga sangat menarik. 

BRIS pun demikian, BUMN yang satu ini mengalami kenaikan karena adanya sentimen merger tiga Bank Syariah terbesar di Indonesia. Prospek yang menarik pasca merger menjadi salah satu pendorong saham BRIS mengalami kenaikan.

Apalagi pasca merger, total aset yang dimiliki berada di 7 bank terbesar di Indonesia dan berpotensi masuk 10 besar bank Syariah global di dunia.  "Oleh sebab itu, penetrasi yang masih minim saat ini menjadikan marketshare syariah semakin menarik," imbuhnya. 

Sejauh ini, Nico melihat pasar masih digerakkan oleh ekspektasi dan harapan kan perbaikan ekonomi ke depannya. Namun perlu menjadi perhatian pasalnya sejauh ini secara fundamental kondisi ekonomi masih rapuh karena vaksin belum dapat digunakan secara luas. 

Baca Juga: Saham BUMN kompak menguat, kenapa?

Oleh sebab itu, ketidakpastian masih tinggi meskipun mulai berkurang. Dengan prediksi pemulihan ekonomi terjadi di tahun depan maka Nico melihat sektor kesehatan, perbankan, infrastruktur, dan konsumer menjadi pilihan pertama. Pilihan kedua, sektor pertambangan, IT, dan industri dasar. "Sentimen berikutnya adalah pelantikan Biden pada tahun depan untuk menjaga sentimen positif dari santa rally tahun ini," jelas dia. 

Untuk saham-saham BUMN yang direkomendasikan beli oleh Nico antara lain BBNI dengan target harga Rp 5.700, BMRI Rp 7.000, JSMR Rp 4.950, dan TLKM Rp 3.800. 

Selanjutnya: IHSG melesat 1,46% ke 5.652,76 pada Senin (23/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×