kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saham BUMN kompak menguat, kenapa?


Senin, 23 November 2020 / 15:32 WIB
Saham BUMN kompak menguat, kenapa?
ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham pelat merah telah mengalami kenaikan sejak titik terendahnya. Bahkan dalam sepekan terakhir terdapat setidaknya sembilan saham BUMN masuk dalam top gainers. 

Sembilan saham tersebut antara lain PT PP Properti Tbk (PPRO) yang menguat 32,08% dalam sepekan, kemudian PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menguat 24,39% dan disusul PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang menguat 22,98%. 

Sisanya yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Baca Juga: IHSG melesat 1,46% ke 5.652,76 pada Senin (23/11)

Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan sejauh ini dari sembilan saham pelat merah top gainers tersebut hanya TLKM yang menunjukkan kenaikan jumlah laba per saham (earning per share/eps). "TLKM performa keuangannya cemerlang. Sisanya lebih kepada ekspektasi performa positif di 2021," jelas Janson, Senin (23/11). 

Ekspektasi ini sejalan dengan harapan adanya arus modal asing yang cukup deras masuk ke Indonesia, selain itu harapan agar vaksin Covid-19 segera dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia yang memungkinkan adanya pemulihan permintaan yang besar. 

"Sisanya seperti GIAA lebih kepada financial engineering yang memungkinkan adanya pertumbuhan laba bersih dengan cara divestasi aset. Namun buat saya, performa ekspektasi bagus karena financial engineering, saya tidak rekomendasi emiten tersebut karena pertumbuhannya tidak organik," jelas Janson. 

Janson lebih merekomendasikan saham dari emiten yang memiliki performa kinerja keuangan bagus selama sembilan bulan ini dan prospek industri yang diuntungkan pasca Covid-19. 

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) selesaikan transaksi jual beli menara telekomunikasi Protelindo

Saham yang direkomendasikan antara lain TLKM dengan target harga Rp 4.500 masih terdorong sentimen work from home yang mendorong pertumbuhan penggunaan mobil data. 

Kemudian PTBA dengan target harga Rp 2.800, PPRO Rp Rp 100, PGAS Rp 1.800, dan ADHI Rp 1.200. Keempatnya masih cukup prospektif karena adanya pemulihan permintaan di 2021, dengan harapan adanya distribusi vaksin dan arus dana asing masuk terutama karena kemenangan Joe Biden membuat kebijakan luar negeri lebih terarah yang berakibat turunnya ketidakpastian pasar.

Selanjutnya: Rights issue Sarana Meditama (SAME) berpotensi mengubah pengendali perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×