Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham big caps menjadi incaran investor asing sejak awal tahun ini. Mengutip data RTI, TLKM mencatatkan net buy asing paling besar mencapai Rp 10,5 triliun secara year to date atau sejak awal tahun. Disusul saham BMRI dan BBRI yang masing-masing mencetak beli bersih Rp 5,5 triliun.
Tak ketinggalan, asing juga mencatatkan net buy jumbo pada saham ASII Rp 5,3 triliun, BBNI sebesar Rp 5,2 triliun, BBCA senilai Rp 4,3 triliun dan UNTR sejumlah Rp 3,2 triliun sejak awal tahun.
Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati menjelaskan pertumbuhan kinerja positif dari BBCA, BMRI dan BBNI di semester satu ini menjadi pendorong bagi investor asing untuk melirik ketiga saham ini. Untuk TLKM, Ike menilai katalis positif datang dari saham pertumbuhan kinerja walaupun tidak sekencang emiten perbankan.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Laris Diborong Investor Asing, Cek Rekomendasinya
"Harga saham TLKM sempat terdiskon cukup murah pada periode Juni 2022, hal tersebut menjadikan saham ini menarik. Saat ini, potensi kenaikan harga TLKM nampaknya akan cenderung terbatas," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/8).
Menurutnya, ASII memang layak dikoleksi karena kinerja yang baik serta harga sahamnya yang cenderung masih undervalued. Kemudian untuk UNTR, permintaan batubara yang tinggi bisa mendorong emiten grup Astra ini meningkatkan kinerjanya.
Sementara, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti menilai investor asing lebih menyukai saham yang cenderung likuid. Hal itu yang dimiliki oleh BBCA, BMRI, BBNI, TLKM, ASII dan UNTR.
Baca Juga: Turun Tipis Hari Ini, IHSG Diprediksi Melemah Lagi pada Jumat (26/8)
Dia menilai saham perbankan memiliki valuasi yang menarik dan potensi valuasi di masa yang akan datang, sehingga potensi kenaikan ketiga saham perbankan itu punya daya tarik yang lebih besar.
"Ini tentunya menjadi sentimen juga terhadap likuiditas saham, sehingga bagi investor yang yakin dengan kinerja dan prospeknya bisa jadi pilihan untuk masuk," imbuh Desy.
Adapun Desy merekomendasikan saham BBCA dengan target harga Rp 8.400 per saham dan UNTR di Rp 37.300 per saham. Sementara, Ike menjagokan saham ASII dengan target di 7.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News