Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) masih terus melemah. Bahkan harga saham saat ini setara dengan Harga empat tahun lalu.
Junior Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, Arinda Izzaty Hafiya, melihat secara analisis teknikal, saham ASII tengah retest supportnya pada level 4.510. Menurutnya harga saat ini juga sudah berada di titik terendah atau setara dengan harga empat tahun yang lalu.
"Kami menilai pelemahan harga saham ASII akibat anjloknya laba bersih yang turun 15,81% YoY menjadi Rp 7,46 triliun setelah sebelumnya berada pada level Rp 11,59 triliun," jelas Arinda pada Kontan, Minggu (9/6).
Baca Juga: Pasar Mobil Murah Digerus Mobil Listrik
Arinda menjelaskan anjloknya laba bersih ASII ini dipicu oleh menurunnya pendapatan yang pada kuartal I-2024 yang melemah 2,13% YoY. Hasil ini bersumber dari penjualan mobil dan sepeda motor yang juga menyusut 20% YoY dan 7,8% YoY. "Tapi secara prospek masih positif," ujarnya.
Meski begitu, Arinda menilai prospek jangka panjang ASII masih sangat baik. Menurutnya hal ini tidak lepas dari akan dibangunnya Astra Biz Center-IKN yang merupakan komplek terpadu untuk 11 merek perusahaan Grup Astra.
Sedangkan Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, mengatakan dalam jangka pendek pergerakan Harga saham ASII berhasil rebound dan kembali di atas level 4.530. Menurutnya dalam jangka pendek ada indikasi membaik untuk aham ASII.
Baca Juga: Astra International (ASII) Bangun Astra Biz Center di IKN
"Dan jika berhasil bertahan di atas 4.530 ada peluang kembali menguat ke resistance terdekat," jelas Sukarno.
Meski begitu, Sukarno melihat saat ini masih sangat minim sentimen positif yang dapat mendorong kinerja harga saham ASII.
Sukarno melihat hanya ada sentiment positif dari penurunan Harga yang signifikan sehingga membuat Harga terdiskon sangat dalam.
"Kondisi valuasi juga sudah menjadi menarik dan murah," ujarnya.
Sukarno melihat prospek ASII masih positif jika nantinya ada pemulihan penjulan mobil. Peluang di semester II 2024 ini didorong dari akan adanya penurunan suku Bungan dari The Fed dan akan diikuti dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia.
"Tapi tetap yang jadi tantangan adalah adanya pendatang yang bisa merusak pangsa sapar penjualan ASII," ucapnya.
Baca Juga: Suku Bunga BI Naik ke 6,25%, Ini Kata Astra International (ASII)
Dengan begitu, Sukarno merekomendasikan untuk trading buy pada saham ASII dengan target Harga Rp 4.800 - Rp 5.000.
Sedangkan Arinda menyarankan untuk buy secara bertahap untuk jangka panjang. Namun tetap perlu diperhatikan situasi dan kondisi dalam negeri, terkait dengan penjualan mobil dari ASII.
Menurutnya hal tersebut juga menentukan seberapa jauh kinerja ASII dapat mengalami kenaikkan. Dengan begitu Arinda merekomendasikan untuk buy pada ASII dengan target short term Rp 5.075 dan target long term Rp 5.875.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News