kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Saham ADHI mulai bangkit setelah anjlok 7,8%


Jumat, 24 November 2017 / 12:15 WIB
Saham ADHI mulai bangkit setelah anjlok 7,8%


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah anjlok 7,8% kemarin, harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mulai menanjak. Hingga penutupan perdagangan sesi I Jumat (24/11), harga saham ADHI naik 1% ke level Rp 2.030 per saham.

Pada pembukaan perdagangan, harga ADHI sempat mencapai level tertinggi pada Rp 2.120 per saham. Mulai naiknya harga saham emiten pelat merah ini terjadi setelah ADHI mengungkapkan bahwa pendanaan light rail transit (LRT) Jabodetabek tetap aman, dengan atau tanpa PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai investor.

Sebelumnya, kepada Kontan.co.id, Direktur Keuangan Adhi Karya Harris Gunawan mengatakan, hingga kemarin, KAI masih berkomitmen untuk pendanaan LRT. Dia menambahkan, jika memang KAI menarik diri untuk mendanai proyek tersebut, maka sesuai Peraturan Presiden, proyek LRT Jabodetabek bakal didanai oleh APBN.

Sebagai gambaran, skema pendanaan proyek LRT berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 9 triliun, terdiri dari PMN kepada PT ADHI Karya sebesar Rp 3,4 triliun dan PMN kepada PT KAI sebesar Rp 5,6 triliun. Sisa pendanaan didapatkan dari sindikasi perbankan sebanyak Rp 18 triliun.

Sebelumnya, dalam surat Kementerian BUMN tertanggal 20 November 2017 disebutkan, Kementerian BUMN mengusulkan PT KAI tak menjadi penyelenggara pendanaan atau investor pembangunan prasarana LRT Jabodetabek.

Hal yang menjadi pertimbangan adalah sesuai hasil rapat koordinasi Kementerian Bidang Kemaritiman pada 3 November lalu soal membengkaknya dana LRT menjadi Rp 31,8 triliun dari semula Rp 26,7 triliun.

Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas dalam riset 22 November 2017 menyebut, progress pembangunan LRT telah mencapai 21,9%. Hingga akhir tahun, realisasi pembangunan diperkirakan mencapai 35%. 

"Untuk merealisasikan target tersebut, ADHI kami perkirakan akan kembali menggunakan dana internalnya, kombinasi kas dan pinjaman perbankan hingga Rp 2 triliun atau mencapai total Rp 7 triliun sepanjang tahun ini," kata dia.

Akhmad menyebut, pencairan dana pinjaman untuk KAI dari beberapa bank, senilai Rp 18 triliun menjadi katalis kuat ADHI. "Bahkan bila pembayaran penggantian dana yang telah digunakan ADHI tertunda, dana pinjaman tetap cair tahun ini, dan menjadi sentimen positif bagi ADHI," imbuh Akhmad.

Samuel Sekuritas memperkirakan, ADHI akan mencatatkan pendapatan Rp 14,52 triliun tahun ini dengan laba bersih Rp 342 miliar. Tahun lalu, ADHI membukukan pendapatan Rp 11,06 triliun dengan laba Rp 313 miliar.

Akhmad merekomendasikan buy saham ADHI dengan target harga Rp 2.550 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×