Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tumbang, Kamis (23/11) sore. Tekanan menerpa saham konstruksi pelat merah ini lantaran adanya surat dari kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyarankan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak menjadi investor pada proyek light rail transit (LRT) di Jakarta yang tengah digarap ADHI.
Mengutip RTI, Kamis, saham ADHI turun 7,8% ke level Rp 2.010 per saham. Saham sektor properti, real estate dan building construction juga mencatatkan penurunan sebesar 0,26%.
Calvin Anthrasal, analis Henan Putihrai mengatakan, meskipun surat tersebut masih berupa usulan, pasar Indonesia merupakan pasar yang sangat sensitif terhadap pemberitaan. Itu sebabnya, penurunan signifikan pada saham ADHI tak bisa dihindarkan.
"Untuk sementara, saham ADHI akan mengalami tekanan selama keputusan tersebut masih belum ada penjelasan," kata Calvin kepada KONTAN, Kamis (23/11). Tak hanya ADHI, potensi tekanan juga bakal dirasakan saham-saham yang berasal dari sektor konstruksi.
Jika akhirnya pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan KAI sebagai investor LRT, maka ada potensi pendanaan yang tertunda, sehingga kemungkinan proyek ini mangkrak semakin besar. Hal ini mau tak mau akan berpengaruh terhadap kinerja ADHI sebagai perusahaan konstruksi.
Apalagi, menurut Calvin, saat ini jika dikurangi proyek LRT, nilai kontrak yang dimiliki ADHI hanya sekitar Rp 12 triliun. Nilai kontrak ini sangat jauh dibandingkan dengan emiten-emiten konstruksi yang lain seperti WIKA, WSKT, dan PTPP. Agresivitas pencarian proyek ADHI dibatasi tahun ini, karena sedang mengerjakan LRT. Hal ini akan berpengaruh ke performa ADHI, namun tidak dalam waktu dekat.
Calvin menyarankan investor menahan diri masuk ke saham ADHI hingga ada kejelasan terkait kabar tersebut. "Jika memang ingin membeli, mungkin bisa melakukan speculative buy di angka Rp 1.930 hingga Rp 1.960," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News