Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham blue chip rontok dalam perdagangan Selasa 25 Februari 2025. Namun pada saat bersamaan, harga saham ini malah naik. Bahkan, kenaikan harga saham tersebut malah berlangsung selama dua hari.
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan triliun rupiah atau lebih. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45.
Pada perdagangan Selasa 25 Februari 2025, indeks LQ45 ditutup di level 747,70 turun 22,23 poin atau 2,89% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama perdagangan lima hari terakhir, indeks LQ45 terakumulasi turun 55,79 poin atau 6,94%.
Saat saham-saham blue chip di LQ45 merosot, harga saham yang terafiliasi dengan Group Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) selama dua hari berturut-turut.
Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok Hampir 40% Setahun, Sudah Saatnya Beli atau Tahan?
Tengok saja, pada perdagangan Selasa (25/2), saham IMAS ditutup di level 1.095, naik 130 poin atau 13,47%. Bahkan pada penutupan perdagangan sesi 1 Selasa kemarin, harga saham IMAS di level Rp 1.205 per saham atau sudah melonjak 24,87% sehingga terkena ARA.
Pada perdagangan sebelumnya atau tepatnya pada Senin (24/2), saham IMAS sudah menguat 24,52%. Dalam sepekan terakhir, harga saham ini telah melesat hingga 51,57%.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa lonjakan ini kemungkinan didorong oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap pengumuman penting dari emiten.
Menurut Nafan, kenaikan signifikan ini bisa terkait dengan aksi korporasi atau laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan hasil positif.
"Tapi memang untuk sementara ini para pelaku pasar menantikan pengumuman hasil kinerja laporan keuangan tersebut," kata Nafan kepada Kontan, Selasa (25/2).
Melansir keterbukaan informasi Jumat (21/2), IMAS melalui anak usahanya PT IMG Sejahtera (IMGSL) telah menandatangani perjanjian dokumen kerja sama dalam bentuk distribusi kendaraan bermotor merek Changan. Kesepakatan itu diraih usai meneken kerja sama dengan Mobitech Co.,Ltd.
"Dalam dokumen tersebut disepakati bahwa IMSGL akan mengelola distribusi kendaraan bermotor merek Changan beserta pelayanan purna jual, termasuk suku cadang dan aksesorisnya di wilayah Indonesia," kata Direktur Utama IMAS, Jusak Kertowidjojo dalam keterangan resminya, Jumat (21/2).
Jusak menambahkan perjanjian ini dapat meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group dengan menambahkan variasi merek kendaraan bermotor yang ditawarkan kepada konsumen.
Changan adalah salah satu dari empat produsen mobil terbesar di China. Dilansir dari website resmi, Changan mengumumkan telah memiliki 14 basis manufaktur mobil dan 31 pabrik di seluruh dunia.
Mobil buatan Changan antara lain dipasarkan dengan merek CHANGAN UNI, CHANGAN NEVO, CHANGAN LCV, DEEPAL, AVATR, dan hasil join ventur CHANGAN Ford, CHANGAN Mazda, and JMC.
Pada tahun tahun 2021, total penjualan mobil Changan yang berasal dari merek sendiri mencapai 20 juta unit. Hingga April 2024, jumlah penjualan seluruh mobil Changan mencapai 26,33 juta unit.
Baca Juga: Mulai Maret 2025 Akan Di-buyback Rp 3 T, Harga Saham Blue Chip Ini Makin Murah
Selanjutnya: Jelang Ramadan, Reksadana Saham Syariah Jadi Harapan
Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM Berdua Lebih Hemat 24-26 Februari 2025, Makan Berdua Hanya Rp 66.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News